“Kita tidak bisa terus bergantung pada energi berbasis fosil. Perangkat-perangkat berbasis energi surya ini harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, baik dalam skala kecil seperti peralatan rumah tangga maupun skala besar untuk keperluan industri,” tambahnya.
Tohom yang juga Direktur Lembaga Bantuan Hukum Wahana Konsumen Indonesia, mengatakan bahwa perlu ada kebijakan yang lebih mendukung penetrasi teknologi energi bersih ke pasar domestik.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Siaga Kelistrikan PLN 'RAPI 2025' yang Siapkan 69 Ribu Personel Special Force
Menurutnya, regulasi yang tepat dapat mendorong produsen lokal untuk berinovasi dan menghadirkan produk-produk dengan harga lebih terjangkau.
“Jangan sampai kita hanya menjadi konsumen teknologi luar negeri tanpa adanya inisiatif lokal untuk mengembangkan solusi energi bersih yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Sebelumnya, berbagai perangkat berbasis energi surya juga telah banyak dikembangkan, termasuk pembangkit listrik portabel dan generator tenaga surya yang dapat menjadi solusi saat terjadi pemadaman listrik atau keadaan darurat.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Uni Emirat Arab yang Jadikan Indonesia Pusat Energi Terbarukan di Asia Tenggara
Produk-produk ini tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga berperan dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung tujuan keberlanjutan global.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]