KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi instalasi listrik di rumah maupun tempat usaha.
Imbauan ini muncul setelah banyak kasus korsleting dan kebakaran dipicu oleh kelalaian dalam perawatan serta penggunaan alat listrik yang sudah rusak.
Baca Juga:
Kolaborasi PLN dan YBM Hadirkan Sambungan Listrik Gratis bagi Warga Garut
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa saat ini kesadaran konsumen untuk memeriksa kondisi instalasi listrik masih rendah.
“Kita sering anggap remeh sakelar panas, kabel yang mulai mengelupas, atau stop kontak longgar. Padahal itu adalah tanda bahaya yang bisa berakibat fatal. Jangan tunggu korsleting baru sadar pentingnya mengganti alat listrik rusak,” ujar Tohom, Senin (29/9/2025).
Ia menambahkan, masyarakat seharusnya menempatkan faktor keselamatan di atas segalanya. Menurutnya, alat listrik yang tidak sesuai kapasitas atau sudah melewati umur pakai perlu segera diganti.
Baca Juga:
Kolaborasi PLN dan YBM Hadirkan Sambungan Listrik Gratis bagi Warga Garut
“Kalau sakelar atau stop kontak terasa panas, itu artinya ada hambatan arus. Hambatan inilah yang menimbulkan panas berlebih dan bisa memicu kebakaran. Jadi langkah tepat adalah mengganti dengan perangkat yang berstandar SNI dan sesuai kapasitas daya,” katanya.
Lebih jauh, Tohom mengkritisi kebiasaan konsumen yang lebih fokus pada efisiensi biaya ketimbang keselamatan. Ia menilai mindset seperti itu harus diubah.
“Banyak yang bilang, ‘asal masih nyala, ya pakai saja.’ Padahal biaya perbaikan kerusakan akibat korsleting bisa jauh lebih mahal, belum lagi risiko kehilangan nyawa. Jadi, pemeriksaan rutin instalasi listrik adalah investasi keselamatan keluarga,” jelasnya.