Menurutnya, kolaborasi ini akan memastikan implementasi yang efektif serta mencegah potensi hambatan teknis maupun regulasi.
Tohom yang juga Kandidat Doktor Universitas Krisnadwipayana mengatakan bahwa pengembangan pembangkit listrik berbasis arus laut harus selaras dengan aspek keberlanjutan lingkungan dan keberpihakan terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir.
Baca Juga:
Jabodetabekjur Menuju Aglomerasi, MARTABAT PRABOWO-GIBRAN Minta 16 Kepala Daerah Bergandengan Tangan
"Jangan sampai proyek besar ini justru berdampak negatif terhadap ekosistem laut dan mata pencaharian nelayan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tohom menegaskan bahwa pemerintah perlu memastikan keberlanjutan proyek ini dalam jangka panjang.
Ia berharap regulasi yang mendukung percepatan energi terbarukan bisa diimplementasikan secara konsisten agar pengembangan energi laut tidak hanya menjadi wacana semata.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Museum SBY Ani dalam Penggunaan EBT Komitmen Kurangi Emisi Karbon, Contoh bagi Pemilik Gedung Besar di Indonesia
“Kita tidak boleh hanya berhenti pada tahap rencana. Indonesia memiliki potensi besar dalam energi arus laut, sehingga upaya ini harus dijaga kesinambungannya agar bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan negara,” tutupnya.
[Redaktur: Zahara Tio]