Menurutnya, kolaborasi ini akan memastikan implementasi yang efektif serta mencegah potensi hambatan teknis maupun regulasi.
Tohom yang juga Kandidat Doktor Universitas Krisnadwipayana mengatakan bahwa pengembangan pembangkit listrik berbasis arus laut harus selaras dengan aspek keberlanjutan lingkungan dan keberpihakan terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir.
Baca Juga:
Kawasan KEK Sei Mangkei Akan Butuhkan Banyak Tenaga Kerja, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah Siapkan SDM yang Mumpuni
"Jangan sampai proyek besar ini justru berdampak negatif terhadap ekosistem laut dan mata pencaharian nelayan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tohom menegaskan bahwa pemerintah perlu memastikan keberlanjutan proyek ini dalam jangka panjang.
Ia berharap regulasi yang mendukung percepatan energi terbarukan bisa diimplementasikan secara konsisten agar pengembangan energi laut tidak hanya menjadi wacana semata.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Pengembangan Kawasan Metropolitan Rebana Semakin Nyata dengan Rencana Pembukaan 5 Rute Penerbangan Domestik
“Kita tidak boleh hanya berhenti pada tahap rencana. Indonesia memiliki potensi besar dalam energi arus laut, sehingga upaya ini harus dijaga kesinambungannya agar bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan negara,” tutupnya.
[Redaktur: Zahara Tio]