Menurutnya, kolaborasi ini akan memastikan implementasi yang efektif serta mencegah potensi hambatan teknis maupun regulasi.
Tohom yang juga Kandidat Doktor Universitas Krisnadwipayana mengatakan bahwa pengembangan pembangkit listrik berbasis arus laut harus selaras dengan aspek keberlanjutan lingkungan dan keberpihakan terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir.
Baca Juga:
Kebijakan Tambal Sulam Tak Jadi Solusi, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak 3 Kepala Daerah Bersama DPRSU dan DPR RI Minta Perlebar Jalan Tanah Karo–Dairi–Pakpak
"Jangan sampai proyek besar ini justru berdampak negatif terhadap ekosistem laut dan mata pencaharian nelayan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tohom menegaskan bahwa pemerintah perlu memastikan keberlanjutan proyek ini dalam jangka panjang.
Ia berharap regulasi yang mendukung percepatan energi terbarukan bisa diimplementasikan secara konsisten agar pengembangan energi laut tidak hanya menjadi wacana semata.
Baca Juga:
Indonesia Akan Ekspor Listrik, ALPERKLINAS Imbau Pemerintah Jangan Sampai Kebutuhan Dalam Negeri Terganggu
“Kita tidak boleh hanya berhenti pada tahap rencana. Indonesia memiliki potensi besar dalam energi arus laut, sehingga upaya ini harus dijaga kesinambungannya agar bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan negara,” tutupnya.
[Redaktur: Zahara Tio]