Lebih lanjut, Tohom yang juga CEO & Founder Wahana TV mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, investor, dan PLN dalam mendukung proyek-proyek energi terbarukan yang dicanangkan oleh Danantara.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah harus memastikan regulasi yang mendukung, investor harus diberikan kepastian bisnis, dan PLN harus beradaptasi dengan sistem jaringan baru yang ramah energi terbarukan,” tambahnya.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah dan DPR Tetapkan Sistem Pengolahan TPA Benowo di Surabaya Jadi Percontohan Nasional
Menurutnya, keterlibatan negara-negara besar seperti Uni Emirat Arab (UEA) dalam investasi energi terbarukan di Indonesia juga menunjukkan bahwa sektor ini memiliki daya tarik tinggi bagi investor global.
“Ketika UEA menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan Danantara dalam proyek EBT 10 gigawatt, ini menunjukkan bahwa Indonesia telah berada di jalur yang tepat dalam memposisikan dirinya sebagai pemain utama di sektor energi hijau,” ungkapnya.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dicanangkan, Tohom optimistis bahwa Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam transisi energi di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut Pemerintah Harus Siapkan Tempat Limbah PLTN Paralel dengan Rencana Pembangunan PLTN
“Kita harus memanfaatkan momentum ini dengan baik. Jika dikelola dengan tepat, Indonesia bukan hanya akan mencapai kemandirian energi, tapi juga menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam pengelolaan energi berkelanjutan,” pungkasnya.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]