KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menyampaikan apresiasi atas langkah strategis PT PLN (Persero) dalam menggandeng 63 startup teknologi hijau sebagai bagian dari akselerasi transisi energi.
Kolaborasi ini dinilai sebagai bukti nyata bahwa PLN tidak hanya menjalankan fungsi bisnis, tetapi juga aktif mendorong perubahan sistemik menuju pencapaian Net Zero Emission pada 2060.
Baca Juga:
Beri Kepastian Hukum Bagi Investor, ALPERKLINAS Apresiasi Kementerian ESDM yang Terbitkan Permen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dari Pembangkit
ALPERKLINAS menilai kehadiran PLN Startup Day 2025 dan program PLN Connext menjadi sarana penting untuk mengintegrasikan inovasi sektor swasta ke dalam ekosistem energi nasional.
“Langkah PLN membuka ruang kolaborasi dengan puluhan startup menunjukkan pendekatan progresif dan futuristik dalam menghadapi krisis iklim,” ujar Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, Jumat (23/5/2025).
Tohom menyebutkan bahwa kolaborasi lintas sektor yang digagas PLN menjadi model terbaik dari sinergi antara BUMN dan dunia inovasi.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Minta DPR RI dan DPRDSU Dapil Karo-Dairi-Pakpak Barat Desak Menteri PU Alokasikan Anggaran Pelebaran Jalan Merek-Sidikalang
Ia menyampaikan respons positif terhadap komitmen PLN yang tidak hanya berhenti pada retorika keberlanjutan, melainkan terwujud melalui program-program inkubasi, kerja sama strategis, hingga pembinaan startup berbasis energi terbarukan.
“Startup energi adalah penggerak perubahan. Mereka lincah, kreatif, dan solutif. Ketika mereka dibina dan diberi ruang oleh PLN, maka transisi energi bukan lagi mimpi, tapi kenyataan yang sedang dibangun,” kata Tohom.
Tohom yang juga Mantan Wakil Ketua Umum DPP Gempita (Generasi Muda Peduli Tanah Air) ini menambahkan bahwa narasi transformasi energi perlu terus dikawal oleh masyarakat sipil dan media agar memiliki dampak jangka panjang.
Ia menyebut keberhasilan PLN dalam menjalin kemitraan dengan startup seperti Magnar, Soca.AI, TechnoGIS, dan Algatek sebagai contoh konkret dari hasil sinergi yang produktif.
“Kita sedang menyaksikan pergeseran dari monopoli solusi oleh negara menjadi kolaborasi inklusif bersama pelaku teknologi. PLN menunjukkan bahwa keterbukaan dan keberanian berinovasi adalah fondasi keberlanjutan,” tuturnya.
Tohom juga menyoroti pentingnya akuntabilitas dalam proses ini. Menurutnya, konsumen listrik sebagai pemangku kepentingan akhir berhak mendapatkan informasi dan manfaat dari transformasi besar ini.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN Startup Day bukan sekadar kegiatan seremoni tahunan, melainkan ruang penciptaan solusi konkret.
“Indonesia butuh inovasi untuk mewujudkan transisi energi. Di sinilah peran greentech startup menjadi sangat penting,” tegasnya.
PLN tercatat telah merangkul 63 startup sektor energi. Dari jumlah tersebut, 20 startup masuk program inkubasi, 20 startup menandatangani MoU lewat PLN Connext, dan 16 startup menjalankan kerja sama langsung dengan PLN dalam pengembangan teknologi seperti IoT, AI, teknologi penangkapan karbon, dan kendaraan listrik.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, menjelaskan bahwa ekosistem startup energi dibangun secara terstruktur untuk menciptakan dampak jangka panjang.
“Startup adalah katalis perubahan karena kegesitan dan inovasi mereka,” ujarnya.
[Redaktur: Mega Puspita]