Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto pun menyambut baik program BPBL ini sebagai wujud dari keadilan sosial bagi seluruh masyarakat. Ia berharap agar program ini bisa terus dijalankan sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang menikmati listrik.
“Listrik sudah menjadi bagian kehidupan sehari hari, sudah menjadi kebutuhan pokok, maka sudah menjadi hak setiap warga negara untuk mendapatkan listrik, dan kewajiban negara adalah mengadakan kebutuhan pokok itu. Terima kasih Kementerian ESDM dan PLN yang merealisasikan ini semua, mari kita bersama bergandeng tangan untuk mensejahterakan masyarakat salah satunya melalui listrik, karena kegunaan listrik ini luar biasa besar,” terang Sugeng.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Senada dengan itu, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan pada 2023 direncanakan 83.000 rumah tangga se-Indonesia akan menikmati program BPBL. Komitmen yang berlandaskan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2022 tentang Bantuan Pasang Baru Listrik, merupakan program yang dilaksanakan kepada rumah tangga tidak mampu.
“Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting, oleh karena itu Pemerintah bersama Komisi VII DPR RI hadir untuk selalu memperhatikan masyarakat sampai ke pelosok untuk mendapatkan listrik. Hal ini merupakan bukti bahwa negara hadir untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali,” ucapnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan PLN terus mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi (RE) agar seluruh masyarakat mengakses listrik sehingga dapat mendorong roda perekonomian.
Baca Juga:
ALPERKLINAS: Musim Hujan, Masyarakat Diminta Hindari Berteduh Dekat Instalasi Listrik
Pada tahun ini, pemerintah menargetkan akan menyambungkan listrik gratis kepada 80 ribu keluarga tidak mampu lewat program BPBL. PLN pun disebut akan bergerak cepat untuk mencapai target tersebut.
“Dari Agustus 2022 hingga 19 November 2022, telah dilakukan peresmian penyalaan pertama program BPBL di Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Banten, Riau, Bangka Belitung, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur dengan jumlah total 75.890 sambungan listrik,” jelasnya. [tum]