WahanaNews-Konsumenlistrik, Bandung - Setiap tanggal 27 Oktober, diperingati Hari Listrik Nasional, adalah hari yang istimewa bagi Indonesia.
Sebuah momen di mana negara ini merayakan prestasi dan perkembangan sektor kelistrikan yang telah menjadi tulang punggung kehidupan modern dalam pertumbuhan dan kemajuan di berbagai bidang di Indonesia
Baca Juga:
Ajang Hari Listrik Nasional 2024, PLN EPI Bawa Pulang Empat Penghargaan
Oleh karena itu, mari kita simak pembahasan sejarah kelistrikan di Indonesia, pengelolaan listrik negara saat ini, dan pentingnya konservasi energi untuk masa depan yang berkelanjutan, seperti melansir detikjabar. Kamis (26/10/2023).
Sejarah Kemunculan Listrik di Indonesia
Dilansir dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, peringatan Hari Listrik Nasional bermula dari sejarah perkembangan listrik di Indonesia yang dahulu dikuasai oleh pihak penjajah dari Jepang.
Baca Juga:
Ajang Hari Listrik Nasional 2024, PLN EPI Bawa Pulang Empat Penghargaan
Awal sejarah penggunaan listrik di Indonesia, sebenarnya berakar pada akhir abad ke-19 oleh pihak Belanda. Pada waktu itu, beberapa perusahaan Belanda yang memiliki pabrik gula dan teh di Pulau Jawa, mendirikan pembangkit listrik untuk kebutuhan internal mereka sendiri seperti produksi dan penerangan.
Untuk menghasilkan listrik, sisa ampas batang tebu digunakan setelah airnya diambil dalam pembuatan gula. Tak hanya itu, perusahaan perkebunan, pelabuhan, dan kereta api, seperti jalur trem di kota Jakarta dan Surabaya, juga telah lama menggunakan tenaga listrik ini.
Penggunaan listrik untuk masyarakat umum, pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan swasta Belanda, NV Nederlands Indische Gas Maatschappij (NIGM) di Jakarta. Sebelum memperluas operasinya ke penyediaan listrik untuk masyarakat, perusahaan tersebut berfokus pada bisnis gas.