“Pemanfaatannya bisa diterapkan di jalan tol, bandara, SPBU, stasiun, pertambangan, pabrik, kantor, perkebunan, tambang dan sebagainya,” kata Linus.
Potensi tersebut terdiri atas jalan tol 81,7 MW, bandara 167 MW, SPBU 75 MW, stasiun 55,8 MW, tambang 131 MW, pabrik 28 MW, kantor 35,75 MW, perkebunan 400 MW, pelabuhan 192 MW, serta gudang 231,5 MW.
Baca Juga:
Kolaborasi Bersejarah, Indonesia dan Qatar Siapkan Proyek 1 Juta Rumah
Bentuk Nyata Dukungan BUMN
PT Bukit Asam Tbk dan PT Jasa Marga Tbk bekerja sama mewujudkan BUMN sebagai perintis PLTS dengan membangun pembangkit listrik energi matahari ini di Tol Bali Mandara, Bali, mulai Maret lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi sinergi dan terobosan yang dilakukan kedua perusahaan pelat merah tersebut.
Baca Juga:
Erick Minta Waktu Tempuh Kereta Bandara Soekarno-Hatta Bisa Capai 35 Menit
Menurut Erick, upaya tersebut bentuk nyata dukungan BUMN dalam Presidensi G20 2022 sekaligus pengurangan emisi karbon global.
Menurut Erick, kerja sama yang dibangun ini merupakan salah satu langkah konkret untuk mewujudkan nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) yang ditargetkan pemerintah tercapai pada 2060.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah juga sedang berproses melakukan mekanisme transisi energi dan mendorong ekosistem mobil listrik.