Energynews.id | Transisi energi kini tengah digalakkan sebagai langkah dalam menurunkan emisi karbon. Dalam Nationally Determined Contributions (NDC), Indonesia dan beberapa negara lainnya menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca hingga tahun 2030.
CEO and President Director PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR) Anindya Novyan Bakrie mengatakan ikut mendukung upaya transisi energi.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Dalam lima tahun ke depan perusahaan akann menginvestasikan hingga US$ 2,5 miliar untuk elektrifikasi dan pembiayaan energi terbarukan (EBT).
Indonesia menurutnya menjadi tempat yang tepat untuk melakukan investasi, apalagi dengan kekayaan alamnya.
"Dengan kekayaan yang dimiliki Indonesia kita bisa melakukan apapun mulai dari geothermal (panas bumi), tenaga angin, tenaga surya, dengan begitu ke depannya diharapkan bisa 50:50 elektrifikasi dengan energi terbarukan," ujarnya dikutip dari Bloomberg.com belum lama ini.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Anindya mengakui ada sejumlah tantangan untuk mewujudkannya dan dibutuhkan komitmen besar. Dia menegaskan upaya-upaya ini membutuhkan kolaborasi agar bisa mencapai target tersebut.
Dia mencontohkan, dalam proyek elektrifikasi, BUMI bekerja sama dengan perusahaan asal China, yakni BYD.
"Ketika kami berbicara tentang ESG, hilirisasi nikel untuk membuat bahan baterai penting, kami bekerja dengan Eropa karena Eropa juga membutuhkan material ini," papar dia.