Irwandy Arif mengatakan, setelah 2051, pada 2054 sisa Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) yang operasi kurang dari 1 GW.
Kemudian, pada 2057 sisa PLTU yang beroperasi akan kurang dari 1 GW. Lalu, pada 2060 bauran EBT akan mencapai 100% didominasi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Hidro, dan Bioenergi.
Baca Juga:
Dirut PLN Kunjungi PLTU Paiton, Pastikan Pasokan Listrik Aman Jelang Idul Fitri
"Pada 2060 semua dari pembangkit EBT didukung Energy Storage System (ESS), dan hidrogen," ungkapnya. [Tio]