Konsumenlistrik.com I Baru diangkat menjadi Dirut PLN pada 6 Desember 2021 lalu, Darmawan pun bercerita soal arah baru PLN ke depan.
Menyadur dari CNBC Indonesia, hal ini diungkapkannya pada ajang CNBC Indonesia Awards 2021, Selasa (14/12/2021) di Jakarta.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo membeberkan rencana baru untuk perusahaan setrum negara ini ke depannya.
Dia menuturkan, saat ini PLN mendapatkan tugas baru yakni transisi energi. Pemerintah telah melontarkan bahwa ekonomi Indonesia harus mengalami dekarbonisasi. Khusus untuk sektor kelistrikan, ada program yang bernama karbon netral di 2060.
Hal ini juga bertepatan dengan diluncurkannya Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang lebih hijau. Bahkan, RUPTL kali ini merupakan paling hijau dalam sejarah Indonesia, karena dari tambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 41 Giga Watt (GW) selama 2021-2030, ternyata 51,6% berbasis pada energi terbarukan.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
"Arahan Presiden, Menteri BUMN, Menteri ESDM bahwa transisi untuk melakukan dekarbonisasi ini bisa berjalan dengan smooth (lancar)," tuturnya.
Dia menyebut, untuk mendukung target netral karbon pada 2060, Indonesia perlu membangun pembangkit listrik berbasis EBT hingga 250 GW. Dengan demikian, ini membutuhkan nilai investasi yang besar hingga Rp 9.000 triliun.
Menurutnya, PLN juga bersiap melaksanakan transisi energi dari fosil ke energi terbarukan, salah satunya dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Menelisik ke belakang, dia pun bercerita bahwa PLN pernah mengalami defisit listrik pada 2015. Untuk itu, pemerintah menugaskan PLN untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara 35 GW untuk mengatasi masalah ini.
Atas penugasan ini, PLN pun mengalami transisi yang positif. Tercatat, permasalahan infrastruktur dari segi pembangkitan, transmisi, distribusi, telah terselesaikan dengan baik pada 2021.
Darmo, sapaan akrab Darmawan, mengatakan selain pembangunan pembangkit listrik berbasis batu bara 35 GW dan membangun infrastruktur kelistrikan lainnya, selama 2019 hingga 2020, pemerintah juga memberikan tugas kepada PLN untuk memperkuat kondisi keuangan.
"Selama dua tahun kemarin, juga ada tugas dari pemerintah bagaimana memperkuat kondisi keuangan, sehingga tidak mungkin PLN tidak punya kekuatan finansial sustainability, karena bisa menjalankan tugas pemerintah dengan lancar, dan perbaikan keuangan itu sudah berjalan dengan baik," tuturnya. (tum)