Ali mengatakan, apalagi jika memasak masakan berkuah. Ia menilai, kompor induksi cocok untuk memasak hidangan sederhana. Kelima, perlu perawatan ekstra karena harus dibersihkan secara teratur. Keenam, harga kompor induksi lebih mahal jika dibandingkan kompor gas. Selain itu, perlengkapan masaknya juga mahal. Ketujuh, kurang cocok untuk rumah tangga di Indonesia karena kebanyakan data listrik rumah tangga 1300 VA.
Mengenai efisiensi, menurut dia, tergantung harga gas dan listrik. "Kalau efisiensi tergantung harga gas dan listrik. Catatan, kalau watt besar di atas 2000 W mungkin waktu masak bisa setara atau lebih cepat dari kompor gas," ujar Ali.
Baca Juga:
PLN dan Pemko Medan Gelar Lomba Masak Pakai Kompor Induksi di Medan Independence Day Festival 2023
Dihubungi terpisah, Ketua Program Studi Teknik Elektro S1 UNY Rustam Asnawi mengatakan, hemat atau tidaknya menggunakan kompor listrik perlu diuji menggunakan kompor listrik masing-masing dan aplikasi.
"Kalau yang dimaksud hemat adalah pengeluaran rupiah untuk pemakaian sehari-hari, bisa dilakukan riset sederhana menggunakan smartplug (untuk mengukur kWh)," kata Rustam kepada Kompas.com, Jumat (3/12/2021). Akan tetapi, memang ada variabel-variabel konstrain lainnya yang eliminir. (tum)