Konsumenlistrik.com I Kereta api China-Laos merupakan jenis kereta listrik multi unit (EMU), dan telah tiba di stasiun Vientiane yang baru dibangun pada 16 Oktober 2021.
Kereta tersebut kemudian melalui uji coba pada 18 November 2021.
Baca Juga:
PLN Beri Keandalan Kelistrikan Bagi Konsumen yang Jauh dari Pembangkit
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (1/12/2021) hadirnya kereta api China-Laos bisa membawa peluang baru dan memberikan momentum besar dalam penguatan ekonomi di Laos.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden Kamar Dagang dan Industri Nasional Laos Valy Vetsaphong seperti dikutip dari situs berita China, Xinhua Net.
"Ini akan menjadi momen bersejarah bagi pembukaan rel kereta api di Laos," kata Valy. Desain kereta, terutama atapnya bergaya Laos.
Baca Juga:
YBM PLN Lakukan Aksi Solidaritas untuk Keluarga Korban Gantung Diri di Sragen
Sementara dekorasinya merupakan kolaborasi budaya Laos dan China, sesuai dengan karakteristik kereta ini.
Menurut Valy kehadiran kereta api EMU ini akan turut membantu transportasi warga Laos yang secara geografis terisolir.
Dengan adanya kereta api ini, Valy memperikirakan akan banyak operator bisnis yang beralih ke ekspor produk dengan menggunakan kereta api. Karena sangat efisien, transportasi dengan kereta akan memotong biaya transportasi dari Laos sebesar 30 sampai 40 persen dibandingkan dengan perjalanan melalui jalan darat.
"Kereta api akan menghasilkan pertumbuhan banyak industri seperti pariwisata, perdagangan dan investasi, terutama di industri pengolahan, dan itu akan banyak membantu pemulihan pasca-pandemi di Laos," kata Valy.
Kereta api ini merupakakn proyek docking antara Belt and Road Initiative yang diusulkan China dan strategi Laos untuk mengembangkan transportasi darat. Kereta api penumpang dan kargo yang dialiri listrik dibangun dengan penerapan penuh manajemen dan standar teknis Tiongkok.
Pembangunan proyek ini dimulai pada bulan Desember 2016 dan dijadwalkan akan beroperasi pada bulan Desember 2021 mendatang. (tum)