Konsumenlistrik.com | Sub Holding Power & Renewable Energy (NRE) Pertamina atau Pertamina NRE pada tahun 2022 ini menargetkan bisa memproduksi listrik hingga 7.100 Giga Watt hour (GWh).
Di tahun ini juga kapasitas terpasang listrik akan sebesar 2,9 GW yang dikontribusikan dari gas to power sekitar 1.800 MW, EBT 971 MW, dan EV serta baterai sebesar 96,2 MWh.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro menyampaikan, untuk mencapai target tersebut, program yang ditargetkan terealisasi di tahun 2022 antara lain commercial operation date (COD) PLTGU Jawa-1 yang berkapasitas 1.760 MW dan PLTS internal Pertamina dengan potensi mencapai lebih dari 280 MW.
Pada tahun 2022, proyek strategis Pertamina NRE adalah mewujudkan program unlock value di Pertamina Geothermal (PGE). Dengan unlock value, Pertamina NRE berharap PGE sebagai anak usaha akan mendapatkan alternatif pembiayaan untuk pengembangan proyek-proyek geothermal ke depan.
"Dengan unlock value, Pertamina NRE mengharapkan PGE akan mendapat banyak manfaat berupa pembiayaan bagi proyek-proyek geothermal yang akan dikembangkan serta mengokohkan peran good corporate governance (GCG) sebagai salah satu bentuk komitmen Pertamina NRE menerapkan environment, social, and governance (ESG) dalam praktik bisnisnya," terang Danif saat ditemui di Jakarta, Senin (21/2/2022) melansir dari CNBC Indonesia.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
Pertamina NRE juga tengah mengembangkan bisnis masa depan di sektor energi, seperti hydrogen, dan EV serta baterai. Green hydrogen saat ini tengah dikembangkan sebagai pilot project di wilayah kerja geothermal Ulu belu. Sedangkan untuk EV dan baterai, beberapa waktu lalu Pertamina NRE Bersama Pertamina Patra Niaga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Gojek maupun Grab untuk mempercepat pengembangan ekosistem EV.
Selain itu, untuk mendukung target penurunan emisi karbon tahun 2030, Pertamina NRE juga berencana mengembangkan natural based solution di mana penandatanganan nota kesepahaman telah dilakukan antara Pertamina dengan Perhutani. Dalam skema bisnisnya, Pertamina NRE akan mengelola penyerapan karbon melalui pohon yang ditanam di lahan konsesi yang dikelola Perhutani.
Bisnis lain yang tengah dikembangkan untuk mendukung penurunan emisi karbon adalah Kawasan industri hijau di mana Pertamina NRE akan menyediakan energi ramah lingkungan di kawasan industri. Untuk pengembangan bisnis ini, Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman dengan Jababeka.
Sementara itu tercatat, Pertamina NRE mencetak kinerja yang positif selama tahun 2021. Salah satunya produksi listrik perusahaan melebihi 4% dari target atau mencapai 4.686 Giga Watt hour (GWh).
Adapun capaian produksi listrik tersebut juga lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang mencapai 4.637 GWh. Kinerja operasional yang positif juga ditunjukkan dari peningkatan kapasitas terpasang pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT) dari 681 MW menjadi 687,2 MW.
Di samping itu, Pertamina NRE menekan cost per unit menjadi US$ 4,64 per MWh atau 5% lebih rendah daripada target yang ditetapkan. [tum]