Konsumenlistrik.com I Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengungkapkan penyulang dan gardu distribusi listrik seluruhnya di wilayah terdampak erupsi Semeru sudah dapat beroperasi penuh.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan ketersediaan pasokan listrik, bahan bakar minyak (BBM), dan elpiji di wilayah yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.
Baca Juga:
PLN Gelar Apel Siaga, Pastikan Keandalan Pasokan Listrik untuk Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Sebanyak 29.826 (97 persen) dari 30.523 pelanggan dapat menikmati listrik dan sisanya sebanyak 697 pelanggan masih dalam proses perbaikan.
Sementara untuk pasokan bahan bakar minyak, terdapat 1 SPBU yang menyediakan empat jenis bahan bakar yakni, Pertalite dengan stok sebanyak 33,23 kilo liter (49 jam), Pertamax 10,47 kilo liter (109 jam) Pertamax turbo 7,19 kilo liter (509 jam) dan Biosolar 28,88 kilo liter (86 jam).
"Telah disalurkan juga sebanyak 45 tabung Bright Gas dan kompor untuk dapur umum, 250 liter BBM Dex untuk kendaraan BNPB serta sembako dan makanan siap saji alat kesehatan dan perlengkapan lain berupa selimut dan sarung," ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (11/12/2021).
Baca Juga:
Buka Lat Pra Ops Mantap Praja 2024, Kapolres Merangin Ingatkan Anggota Tetap Jaga Netralitas
Selain itu ada juga 5 perthasop yang ada saat ini dialihkan suplai ke integrated terminal Surabaya karena jalur terputus dari Malang.
Sedangkan dari 30 pangkalan elpiji yang tersedia, terdapat 14 pangkalan berada di Kecamatan Tempursari dengan ketersediaan stok 1.016 tabung terisi disertai tambahan 1.950 tabung dan 16 pangkalan di Kecamatan Pronojiwo tersedia 1.250 tabung elpiji dengan tambahan 2.530 tabung.
Sebelumnya, Kementerian ESDM mengirimkan 244 personel untuk membantu proses evakuasi dan pemulihan di wilayah terdampak bencana erupsi Gunung Semeru. Dalam melakukan kegiatannya, tim ini dibagi menjadi tiga yaitu tim Search and Rescue Unit (SRU), Tim Posko kesehatan dan Tim Distribusi Logistik.
"Di lokasi terdampak Kampung Renteng dengan ESAR Methode radius 1.000 meter persegi, tim telah mengevakuasi korban. Tim sempat diminta untuk keluar area pukul 10.03 karena kondisi tidak aman, keluar erupsi dari gunung semeru dan ditutup kabut tebal," jelas Ego.
Berdasarkan laporan dari Tim ESDM Siaga Bencana per 10 Desember 2021, lanjut Ego, timnya masih terus melakukan pencarian korban di berbagai lokasi terdampak termasuk di Kampung Renteng, Desa tumpeng, tambang pasir Haji Satuhan dan Kampung Curah Kobokan dan area aliran lahar bekas tambang pasir.
"Selain melakukan pencarian korban dan membantu evakuasi properti milik masyarakat yang terdampak, tim juga membangun sarana prasarana di lokasi pengungsian, melakukan pelayanan kesehatan di tiga titik yang sudah ditentukan serta memberikan bantuan logistik untuk keperluan pengungsi," tuturnya. (tum)