Konsumenlistrik.com I Warga Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri jadi sasaran pemadaman listrik bergilir.
Padamnya listrik, khususnya di Kelurahan Sagulung Kota terjadi sekira satu jam, sejak pukul 09.00 WIB.
Baca Juga:
Soal Rencana Setop Ekspor Listrik Energi Baru Terbarukan, Ini Penjelasan Menteri Investasi
Kondisi ini diakui warga sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
Selain di Kelurahan Sagulung Kota, padamnya listrik bright PLN diketahui juga terjadi di Kelurahan Sei Binti.
Listrik bahkan padam saat siang hari tepat pas cuaca terik matahari.
Baca Juga:
PLN Batalkan Ekspor Listrik ke Singapura, Gegara Apa?
"Memang padamnya tidak lama, paling lama itu hanya satu jam, kadang hanya 30 menit," ucap seorang warga Mandalay, Kelurahan Sagulung Kota, Arga, Senin (20/12/2021).
Kondisi ini membuat ia tak bisa beraktivitas seperti biasa.
Seperti diketahui, kawasan Mandalay dikenal sebagai penjual aneka barang seken eks Singapura dan Malaysia dengan kondisi berkualitas.
"Karena listrik mati, kami tak bisa memperbaiki barang yang masih bisa digunakan," ungkapnya.
Mengenai kondisi tersebut, Manajer Area bright PLN Batuaji, Vita menyebut jika pemadaman listrik dilaksanakan karena sedang ada perbaikan.
Dia menambahkan jika pihaknya sudah mengirimkan informasi mengenai pemadaman listrik tersebut.
"Kami minta maaf karena adanya gangguan layanan listrik tersebut. Humas sebelumnya sudah berikan informasi. Mungkin belum semua orang tahu," kata Vita.
Siap Ekspor Listrik ke Singapura
bright PLN Batam sebelumnya akan mengembangkan pilot project ekspor listrik tenaga surya dari Indonesia ke Singapura setelah menerima izin prinsip dari Energy Market Authority (EMA) Singapura.
Bersama dengan PT Trisurya Mitra Bersama (Suryagen) dan perusahaan pengembang energi baru terbarukan Singapura, Sembcorp Industries (Sembcorp), bright PLN Batam sepakat menandatangani Joint Development Agreement (JDA) atau perjanjian pengembangan bersama untuk mengembangkan proyek penyimpanan energi dan tenaga surya terintegrasi skala besar di wilayah Batam, Bintan dan Karimun (BBK), Kepuluan Riau, Indonesia.
Rencananya, proyek ini akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan daya mampu sekitar 1GWp serta didukung sistem penyimpanan energi berupa energi baru terbarukan untuk meningkatkan pasokan energy di Batam dan skala besar akan di ekspor melalui kabel bawah laut ke Singapura.
Agenda itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia Arifin Tasrif, Menteri Tenaga Kerja yang merangkap Menteri II Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Dr Tan See Leng, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo dan Chief Executive EMA, Ngiam Shih Chun.
Dalam sambutannya, Direktur Utama, bright PLN Batam, Nyoman S. Astawa mengatakan bahwa PLN Batam sebagai penyedia tenaga listrik utama di Batam akan berkomitmen pada peningkatan penggunaan energi bersih dan energi baru terbarukan.
“Saat ini bright PLN Batam terus bertransformasi kearah yang lebih baik. Kami yakin dengan adanya pengembangan bersama ini akan memberikan kesempatan bagus untuk Batam dan terus meningkatkan pengetahuan dalam mengembangkan energi baru terbarukan dengan skala besar. Semoga dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan energi bersih di Indonesia,” ungkap Nyoman.
Ia juga menambahkan bahwa proyek ini akan membawa banyak manfaat, antara lain meningkatkan investasi di bidang EBT serta kesempatan peningkatan lapangan kerja dan industri terkait
Sementara itu, Wong Kim Yin, Group President & CEO, Sembcorp Industries mengatakan proyek ini merupakan contoh kuat dari kolaborasi regional yang diperlukan untuk meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan energi.
Hal ini juga sejalan dengan rencana Singapura untuk memanfaatkan sumber energi bersih regional, dan berpotensi berkontribusi signifikan terhadap transisi energi bersih dimasa depan.
“Bersama dengan mitra kami di Indonesia, bright PLN Batam dan Suryagen, kami membuat terobosan baru dengan berbersama-sama mengembangkan proyek energi baru terbarukan dalam skala besar untuk energi bersih ,” beber Wong Kim Yin.
Kerjasama pengembangan bersama ini tentunya sejalan dengan program Pemerintah yang menargetkan penggunaan EBT di Indonesia sebesar 23% pada tahun 2025.
Selain itu proyek ini diharapkan dapat menambah sekitar 1.000 lapangan perkerjaan di Indonesia kususnya di Kota Batam dan Singapura selama tahap konstruksi.
Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan para insinyur lokal di Indonesia untuk mengoperasikan proyek infrastruktur energi terbarukan skala besar. (tum)