Khoiria juga memaparkan, selama 6 bulan pelaksanaan program Gerilya Batch I berjalan, peserta Gerilya telah berkontribusi membantu dalam proses instalasi PLTS Atap baru sebesar lebih dari 2,3 MWp dan penyusunan dokumen pra-studi kelayakan PLTS Atap dengan toytal kapasitas lebih dari 2 MWp.
"Kami juga akan memilih peserta yang kita anggap siap dan punya kompetensi untuk melakukan uji sertifikasi PLTS. Kalau di Batch I ada 16 orang yang ikut uji sertifikasi dan semuanya dinyatakan lulus," ungkap Khoiria.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Pada kesempatan yang sama, Ketua Magang dan Studi Independen (MSIB) Kampus Merdeka Kemendikbudristek, Tutus Kusuma, mengungkapkan tujuan utama pelaksanaan MSIB ini bagi mahasiwa adalah mendapatkan pengalaman bekerja pada lingkungan profesional sesungguhnya, sehingga siap menapaki dunia kerja selepas masa kuliah.
"Pengalaman ini tidak akan kalian dapatkan di kampus, pengalaman ini jauh lebih berharga saat nanti kalian menghadapi dunia kerja," kata Tutus.
Sementara bagi industri, sambung Tutus, pelaksanaan MSIB ini merupakan sebagai cadangan talenta di masa depan sekaligus ajang pemupukan ide-ide segar untuk pengerjaan project maupun pemecahan masalah-masalah praktis dunia industri.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Mitra bisa mengeluarkan golden ticket. Artinya, teman-teman bisa langsung direkrut oleh mitra dalam satu-dua tahun setelah lulus," ungkapnya.
Tutus mengungkapkan, terdapat 1.848 mitra yang berminat dan melakukan registrasi untuk turut serta melaksanakan program MSIB Kampus Merdeka.
Dari jumlah tersebut, terdapat 571 mitra yang dinyatakan lolos kualifikasi awal dan hanya 150 mitra yang dinyatakan lolos oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.