Menurutnya, dari capaian pembangunan energi bersih tersebut, realisasi investasi EBT sepanjang 2024 ini mencapai US$ 1,49 miliar atau Rp 23,13 triliun (kurs Rp 15.530 per dolar AS). Dari realisasi itu, industri energi bersih berhasil menciptakan sekitar 13.285 pekerjaan baru.
"Dengan adanya capaian tersebut, kita bisa mendapatkan ciptaan lapangan kerja baru sebesar 13.200 green jobs. Ini capaian kita semua, dan realisasi investasi adalah sebesar US$ 1,49 miliar," jelasnya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Himbau Konsumen Manfaatkan Diskon Token Listrik: Beli Rp100.000, Bayarnya Cuma Rp50.000
Selain itu, Kementerian ESDM juga mencatat adanya peningkatan realisasi investasi di sektor energi bersih berkat munculnya Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 11 Tahun 2024 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
Dalam hal ini, Eniya menuturkan Permen tersebut telah menarik investasi mencapai US$ 609 juta atau Rp 9,45 triliun, khususnya untuk pelaksanaan proyek PLTP dan PLTS.
"Permen 11 tahun 2024. Ini mendobrak, dalam beberapa minggu ini mendobrak proyek PLTP dan PLTS yang Alhamdulillah sudah berkontrak dengan adanya de-bottlenecking dari Permen 11 tahun 2024. Investasi mencapai US$ 609 juta," tutur Eniya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS: Tanpa Hemat, Indonesia Tidak Akan Bisa Swasembada Energi
ALPERKLINAS menyatakan bahwa langkah-langkah ini menunjukkan potensi besar Indonesia dalam mengoptimalkan energi hijau. “Dengan potensi sumber daya yang melimpah, seperti energi surya, angin, dan biomassa, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pemain utama dalam energi hijau di tingkat global. Namun, hal ini memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak,” tutup Tohom Purba.
Optimalisasi EBT diyakini dapat menjadi langkah strategis untuk menjawab tantangan global terkait perubahan iklim sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja baru. Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, Indonesia diharapkan mampu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
[Redaktur: Amanda Zubehor]