WahanaNews – Konsumen Listrik | PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) sepanjang tahun 2022 berhasil mengolah lebih dari 30 ribu ton sisa abu pembakaran batubara atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) menjadi bahan baku infrastruktur.
FABA sendiri dihasilkan dari dua lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di NTB, yakni PLTU Jeranjang - Lombok Barat dan PLTU Sumbawa Barat - Taliwang.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Julmansyah mengapresiasi langkah PLN dalam mengoptimalkan pemanfaatan FABA untuk menggerakkan roda perekonomian di NTB. FABA yang merupakan limbah PLTU ini berhasil diolah menjadi paving block, batako, dan bahan material konstruksi lainnya.
"FABA yang selama ini tidak memiliki nilai guna, kini menjadi sumber daya yang dapat meningkatkan perekonomian di daerah/desa. Masyarakat dapat menjadikan FABA berbagai bentuk material untuk pembangunan," kata Julmansyah.
Salah satu kelompok masyarakat yang merasakan manfaat FABA di NTB ini adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sukses Mandiri di Desa Manemeng, Kecamatan Brang Ene di Sumbawa Barat. Ketua BUMDES Sukses Mandiri, Firman mengatakan, program pemanfaatan FABA telah berdampak signifikan dalam menumbuhkan ekonomi ke masyarakat.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
”Kami sangat berterima kasih kepada PLN karena mendapat bantuan yang sangat bermanfaat bagi Desa Manemeng. Apalagi ini merupakan hal yang baru terkait pemanfaatan FABA PLTU yang ternyata memiliki potensi yang sangat besar,” kata Firman.
Sementara itu, General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo mengatakan, pemanfaatan FABA dari dua PLTU di NTB merupakan bukti nyata PLN mengolah sisa operasional pembangkit untuk menggerakan roda ekonomi. Bekerja sama dengan berbagai stakeholder, PLN terus mendorong upaya pemanfaatan FABA yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PLN pun menggandeng UMKM lokal untuk bekerja sama mengolah FABA menjadi bahan baku paving block, batako, mortar, pembangunan jalan, beton struktural, gerabah, semen pozolan hingga tetrapod untuk penahan abrasi pantai.