Konsumenlistrik.com | Tahun 2024 PT PLN (Persero) menargetkan penggunaan kompor induksi atau kompor listrik mencapai 8,5 juta pengguna.
Penggunaan kompor listrik diyakini bisa menekan impor Liquified Petroleum Gas (LPG) yang saat ini tercatat pasokan impornya mencapai 80% atau menembus sekitar 6-7 juta ton per tahun.
Baca Juga:
Diajang Adhyaksa Sangihe Expo 2023, PLN Beri Edukasi Kompor Listrik
Dirut PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan kalau saat ini pemerintah terus menggodok dan melakukan assessment untuk menghitung perubahan dari penggunaan LPG ke kompor listrik. Apalagi menurut Darmawan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga secara spesifik meminta untuk menghitung betul mengenai hal ini.
"Sedang dilakukan perhitungan dan assessment secara menyeluruh, termasuk realokasi LPG untuk percepatan ke listrik. Tidak main-main hal ini dipimpin langsung oleh Menteri ESDM dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu)," ungkap Darmawan dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (14/2/2022).
Darmawan menyebutkan, PLN menargetkan ada 8,5 juta pengguna kompor listrik pada 2024. Oleh karena itu, PLN terus mengakselerasi secepat mungkin termasuk melakukan relokasi anggaran, namun tetap holistik dan memastikan tanpa disrupsi.
Baca Juga:
PLN Fokus Program Uji Coba Kompor Listrik
Adapun tantangan, selain anggaran adalah sosialisasi karena masyarakat Indonesia belum terbiasa dengan kompor listrik. Menurutnya banyak romantisme dalam memasak di Indonesia yang cukup panjang. Meski begitu bukan berarti tidak bisa berubah gaya hidupnya kalau pemerintah bisa membantu menyelesaikan.
"Ini adalah pergeseran gaya hidup, apalagi kelak seluruh ahli mengungkapkan gaya hidup akan berubah pada energi yang lebih hijau dengan emisi yang lebih kecil. Kelak gaya hidupnya akan menuju sana, tidak terkecuali di Indonesia, meski butuh effort yang luar biasa" ungkap Darmawan.
Oleh karena itu, pemerintah dan PLN juga akan terus mengakselerasi dari atas ke bawah dan sebaliknya, serta akan melakukan berbagai hal secara massif. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, hingga 2025 pemerintah menargetkan 8,2 juta rumah tangga menggunakan kompor listrik sebagai pengganti LPG.