Dukungan lain juga diberikan oleh Internasional Renewable Energy Agency (IRENA). "Saya senang transisi energi diidentifikasikan sebagai isu prirotas pada Presidensi G20 Indonesia. Melalui forum ini, Indonesia memiliki kesempatan tidak hanya untuk mendorong momentum politik tetapi juga menunjukkan kepemimpinan transisi energi melalui aksi. Saya menyambut baik komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," jelas Director General IRENA Francesco La Camera.
La Camera menegaskan, perjanjian kemitraan yang ditandatangani antara IRENA dan Indonesia selama COP26 menegaskan kesiapan IRENA untuk mengerahkan kemampuan penuhnya untuk bekerja sama dengan Indonesia. "Kami siap membantu Anda baik dalam konteks Presidensi G20 dan dalam hal pencapaian tujuan transisi energi nasional yang lebih luas serta memobilisasi pembiayaan dan investor," ungkapnya.
Baca Juga:
Sherpa G20 Indonesia Pimpin Perundingan Sebagai Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
Guna pemulihan yang lebih cepat dan lebih kuat dari dampak Covid-19 dan menyelaraskan dengan masa depan net zero, Fransesco mendorong sistem energi terbarukan. "Sebuah sistem yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan dan berkeadilan. Yang membebaskan kita dari volatilitas dan ketidakstabilan hari ini. Sistem dengan energi terbarukan, hidrogen hijau, dan bioenergi modern," jelas La Camera.
Sementara itu, United Nations The Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP) juga menegaskan dukungan penuh terhadap Presiden G20 Indonesia dalam mengusung isu transisi energi. "ESCAP sangat mendukung upaya aspirasi Indonesia sebagai anggota ESCAP dalam mendorong energi berkelanjutan. Kami akan membantu secara teknis rencana aksi terhadap implementasi energi bersih di negara berkembang yang difokuskan pada negara-negara kepulauan. Dukungan terhadap Indonesia ini akan diberikan secara maksimal," ujar Sekretaris Eksekutif ESCAP Arsmida S Alisjahbana. [tum]