Mobil listrik Hyundai ini dibangun dari platform anyar Electric Global Modular Platform (E-GMP). Platform ini sudah beberapa kali dipamerkan di berbagai ajang pameran untuk memperkenalkan teknologi Hyundai dalam pengembangan mobil listrik.
Soal sistem gerak, diungkapkan Ioniq 5 terdiri atas model 2WD dan AWD dengan kemampuan jarak tempuh yang berbeda. Tersedia dua varian yakni standard range 58 kWH dan long range dengan kapasitas 72,6 kWh. Performanya cukup meyakinkan. Kombinasi dua motor listrik yang dipakai menghasilkan tenaga 301 hp dan torsi 605 Nm dengan kemampuan akselerasi 0 sampai 100 kilometer per jam hanya dalam 5,2 detik.
Baca Juga:
Kasus Bocah 3 Tahun Terlindas Mobil di Ciputat Naik Penyidikan
Jarak tempuh termasuk yang cukup memberikan keyakinan berkendara. Ioniq 5 dikatakan sanggup berpergian sejauh 470 kilometer sampai 480 kilometer. Ini berdasarkan pengujian WLTP (Worldwide Harmonized Light Vehicle Test Procedure).
Namun ini klaim versi global, yang kemungkinan bisa saja ada perubahan untuk menyesuaikan kebutuhan masing-masing pasar terutama di Indonesia.
Kemudahan dalam pengisian daya juga menjadi perhatian Hyundai. Mobil listrik Ioniq 5 mampu mengganti sistem 400 V dan 800 V secara langsung tanpa adapter.
Baca Juga:
Terparkir Bertahun-tahun, KPK Klaim Temukan Mobil Harun Masiku
Pada pengisian daya sebesar 350 kW, baterai dapat terisi dalam waktu 18 menit saja untuk pengisian dari 10 ke 80 persen. Dalam waktu lima menit pengisian daya, Ioniq 5 dapat menambah daya jangkau hingga 100 kilometer.
Pemain Penting
Presiden Joko Widodo mengungkapkan, kehadiran mobil listrik Hyundai Ioniq 5 sesuai dengan keinginan bangsa untuk menjadi pemain penting dalam global supply chain di industri mobil listrik global. Indonesia memiliki kapasitas berupa material utama untuk kendaraan listrik. Harapan menjadi pemain yang kuat di pasar kendaraan listrik tidak lupa untuk membangun ekosistem yang sesuai bagi kendaraan listrik tersebut.