Kemudian, energi potensial elastisitas, ialah energi yang tersimpan pada benda yang sedang diregangkan (misalnya pada karet katapel dan busur panah) atau ditekan (misalnya pada per). Makin jauh peregangan dan penekanannya, makin besar energinya.
2. Energi kinetik
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
Setiap materi yang berpindah atau bergerak memiliki bentuk energi yang disebut energi kinetik atau energi gerak.
Energi kinetik merupakan bentuk energi ketika suatu materi berpindah atau bergerak. Objek bergerak melakukan kerja dengan cara menggerakkan benda lain.
Pemain biliar menggerakkan tongkat biliar untuk mendorong bola. Selanjutnya, bola yang bergerak akan menggerakkan bola-bola lain.
Baca Juga:
Percepat NZE 2060, PLN Indonesia Power Perkuat Ekosistem Hidrogen dari Hulu ke Hilir
Kemudian, air yang mengalir melalui suatu bendungan akan menggerakkan turbin. Contoh lain adalah saat naik sepeda, kontraksi otot kaki akan mendorong pedal sepeda.
3. Energi kimia
Energi kimia ialah energi yang terkandung dalam suatu zat. Misalnya, makanan memiliki energi kimia, sehingga orang yang makan akan memiliki energi untuk beraktivitas. Contoh energi kimia lainnya adalah bensin yang mengandung energi kimia, sehingga dapat digunakan untuk menggerakkan mesin.