Konsumenlistrik.com | Warga mengaku kesulitan beraktivitas karena tidak tersedianya listrik. Aliran listrik di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah terputus.
"Mati sejak kemarin sore, sampai sekarang belum menyala," kata warga yang enggan disebutkan seperti dilansir dari CNNIndonesia, Rabu (9/2/2022).
Baca Juga:
Jaringan Listrik di Siantan Putus, Begini Penjelasan PLN
Ia menduga aliran tersebut sengaja dimatikan agar warga kesulitan mengisi baterai telepon genggam. Hampir sebagian besar telepon warga mati karena kehabisan daya.
"Handphone pada mati, ini saya harus cari-cari powerbank. Sengaja biar tidak bisa komunikasi keluar," ujarnya.
Kepada CNNIndonesia.com, dia mengatakan penjagaan ratusan personel kepolisian masih berlangsung hingga hari ini. Adanya penjagaan ketat membuat warga sulit beraktivitas dan ketakutan.
Baca Juga:
PLN Sebut Pencurian Kabel Penyebab Listrik di Madura Sering Padam
"Jadi susah mau ngapa-ngapain. Tidak ada yang berani keluar rumah," jelasnya.
Aparat kepolisian bersenjata lengkap dengan baju pelindung dan tameng ini masuk ke Desa Wadas sekitar pukul 09.00 WIB, kemarin. Mereka datang dari arah Desa Kaliwader dan Desa Pekacangan.
Diketahui, ratusan personel memaksa masuk dan mengepung Desa Wadas pada Selasa (8/2) pagi. Polisi menyusuri desa sambil mencopot sejumlah spanduk yang berisi penolakan tambang batu andesit untuk Bendungan Bener.
Polisi juga menangkap puluhan warga yang dianggap melawan. Setidaknya 60 orang ditangkap mulai dari lansia hingga anak di bawah umur.
Kedatangan aparat diklaim untuk mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengukur lahan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudussy beralasan puluhan orang itu diangkut lantaran bertindak anarkistis dan menghalangi petugas.
"Ada 23 orang yang diamankan dan langsung dibawa ke Polsek Bener untuk dilakukan interogasi," kata Iqbal kepada wartawan, Selasa (8/2). [tum]