Untuk memastikan kelangsungan operasional PSEL, Pemkot menjamin pasokan sampah minimal 1.000 ton per hari. Lahan seluas 40 hektare siap digunakan, ditambah 11 hektare zona buang baru.
Proses padat karya dan penataan dimulai Agustus sebagai langkah awal mitigasi, sementara tender PSEL ditargetkan mulai 31 Juli 2025 agar konstruksi rampung pada 2027.
Baca Juga:
Belum Ada Kepastian Dipensiunkan, ALPERKLINAS Sambut Baik Rencana Menteri ESDM Bangun PLTU Ramah Lingkungan
Tohom, yang juga Pengamat PLN, Ketenagalistrikan, dan Energi ini menambahkan, “Keberhasilan PSEL Semarang akan menjadi tolok ukur bagi kota lain dalam memanfaatkan sampah sebagai energi bersih sekaligus menekan biaya dan risiko lingkungan. Selain itu, proyek ini membuka peluang investasi baru dan lapangan kerja di sektor energi dan lingkungan.”
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menegaskan PSEL fokus pada penanganan sampah secara menyeluruh, bukan sekadar menghasilkan listrik, dengan pasokan sampah dan kesiapan lahan serta SDM yang dijamin agar proyek berjalan lancar sesuai jadwal.
[Redaktur: Mega Puspita]