Konsumenlistrik.com | Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Riau yang berkapasitas 275 Mega Watt (MW) resmi beroperasi.
Pembangkit yang dioperasionalkan oleh PT Medco Ratch Power Riau (MRPR) sejatinya telah beroperasi komersial pada Februari 2022 ini.
Baca Juga:
PLTGU Riau Siap Terangi 340 Ribu Rumah
Presiden Direktur Medco Power Eka Satria menjelaskan dengan mesin combined cycle berbasis teknologi terkini, PLTGU Riau menghasilkan listrik yang efisien, ramah lingkungan dan memenuhi standar Internasional untuk emisi gas buang dan manajemen kualitas lingkungan.
Menurutnya penyelesaian proyek PLTGU Riau menunjukkan komitmen Medco Power. Terutama dalam mendukung program Pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur mega-proyek kelistrikan.
"Sekaligus mengembangkan portofolio bisnis gas to power kami secara berkelanjutan," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5/2022).
Baca Juga:
Resmi Beroperasi, PLTGU 275 MW Riau Bisa terangi 340 Ribu Rumah di Sumatera
Sementara itu, Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan bahwa PLTGU Riau merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan.
"Proyek ini juga sejalan dengan komitmen MedcoEnergi dalam mencapai emisi Net Zero untuk Scope 1 dan Scope 2 pada 2050 dan Scope 3 pada 2060 serta mendukung program energi transisi Pemerintah," ujarnya.
Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Direktur Utama PT PLN Persero, Darmawan Prasodjo, Wakil Gubernur Provinsi Riau Edy Natar Nasution.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan pengoperasian pembangkit yang masuk dalam proyek 35 ribu MW ini menjadi bukti keberhasilan kolaborasi strategis antara PLN dengan produsen listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) dalam penyediaan listrik nasional.
"PLTGU Riau 275 MW ini jadi capaian kita bersama. Di tengah tantangan kenaikan harga gas internasional yang sudah sampai US$ 30, sementara di dalam negeri untuk operasional pembangkit hanya US$ 4 saja. Kemudian dengan berbagai inovasi, PLN bisa menekan Biaya Pokok Penyediaan listrik jadi lebih murah hingga 6 sen, dari rerata di subsistem Riau 8 sen," ujar Darmawan.
Selain dapat melistriki 340 ribu pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA, hadirnya PLGTU ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta menjadi titik awal untuk mengoptimalkan potensi daerah.
Darmawan menjelaskan pertumbuhan kebutuhan listrik di Sumatera sebesar 6%, lebih tinggi dibandingkan dengan Pulau Jawa yang pertumbuhannya sekitar 4,5%. Menurutnya, memang untuk Sumatera dengan adanya tol dan berbagai pembangunan, muncul peningkatan kebutuhan listrik dari sektor perindustrian dan kegiatan ekonomi.
"Dengan PLTGU ini beroperasi, tentu listrik semakin andal dan berkualitas. Apalagi melihat pertumbuhan kebutuhan listrik di Sumatera, 11% datang dari sektor industri. Artinya potensinya besar. Untuk itu PLN siap menyambut tantangan memenuhi kelistrikan investor ke depan," terangnya. [tum]