Konsumenlistrik.com | PT PLN (Persero) memberikan support listrik sebesar 25.000 kVA untuk backfeeding Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 kapasitas 850 MW yang dikelola oleh PT Indonesia Power.
Backfeeding merupakan sambungan listrik sementara yang digunakan pembangkit untuk menguji kesiapan masing-masing alat (Individual Test) dan pengujian peralatan secara bersamaan (commissioning) sebelum tahap operasional.
Baca Juga:
DPRD Provinsi Jambi Sahkan APBD Perubahan TA 2024
Penyerahan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PLN dengan Indonesia Power dilakukan oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Semarang Eric Rossi kepada Manager Site Indonesia Power Proyek PLTGU Tambak Lorok Blok 3, Suwardiyanto pada Selasa, (1/3).
Turut hadir pada kesempatan tersebut Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jateng & D.I. Yogyakarta Ari Prasetyo Nugroho, Senior Manager Distribusi PLN UID Jateng & D.I. Yogyakarta Eko Mulyo HW, dan General Manager Indonesia Power Semarang PGU Buyung Arianto.
Sebelumnya PLTGU Tambak Lorok Blok 3 telah menerima tegangan pertama atau energize pada Rabu (23/2/2022) dan pengoperasian komersial atau Commercial Operation Date (COD) pembangkit ini direncanakan Juni 2022.
Baca Juga:
PLN Gelar Apel Siaga Jamin Listrik Andal untuk Kunjungan Paus dan ISF 2024
Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Jateng & D.I. Yogyakarta Endah Yuliati mengatakan dengan dukungan listrik dari PLN diharapkan dapat mempercepat penyelesaian proyek PLTGU Tambak Lorok Blok 3.
"Semoga dengan supply backfeeding ini nantinya bisa membantu percepatan pembangunan atau penyelesaian proyek PLTGU Tambak Lorok Blok 3, hal ini sangat kita butuhkan untuk menjaga keandalan dan kestabilan supply listrik khususnya di Jateng-DIY,” kata Endah.
Ia menambahkan dengan akan bertambahnya pasokan listrik dari PLTGU Tambak Lorok Blok 3 ini harapannya juga dapat menarik para investor untuk berinvestasi di Jawa Tengah.
Sementara itu Buyung Arianto menyampaikan teknologi yang digunakan PLTGU Tambak Lorok Blok 3 ini memiliki tingkat efisiensi yang tinggi sehingga berimbas kepada pengurangan Biaya Pokok Produksi.
“Kami ucapkan terima kasih atas support dari PLN untuk proyek ini, Blok 3 PLTGU Tambak Lorok ini memang selain menambahkan keandalan juga efisiensinya sangat tinggi, efisiensi termal bisa mencapai 60%. Jadi, setelah beroperasi, tidak hanya berkontribusi kepada keandalan tetapi juga penurunan BPP (Biaya Pokok Produksi),” katanya. [tum]