“Ke depan, saya berharap model pembangunan seperti ini bisa diadaptasi untuk proyek-proyek energi terbarukan lainnya di berbagai daerah,” tambahnya..
PLTA Asahan 3, yang memiliki kapasitas 2x87 MW dan mampu mengaliri listrik untuk lebih dari 113 ribu rumah, juga dianggap sebagai wujud konkret komitmen Indonesia dalam menekan emisi karbon.
Baca Juga:
PLN Perkuat Kemitraan Internasional untuk Dorong Energi Hidro Nasional
“PLTA Asahan 3 mampu mereduksi emisi karbon hingga 688.610 ton per tahun. Ini pencapaian luar biasa yang menjadi bukti bahwa energi terbarukan bukan sekadar wacana, tetapi sebuah langkah nyata menuju masa depan yang lebih baik,” ujar Tohom.
Tohom berharap proyek-proyek PLTA seperti ini terus digalakkan, terutama di daerah-daerah dengan potensi besar seperti Sumatera Utara.
“Kita harus menjadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk mempercepat transisi energi di Indonesia. PLTA adalah investasi masa depan, bukan hanya bagi energi bersih, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” pungkasnya.
Baca Juga:
Punya Reputasi Baik dan Energi Listriknya 60% dari Tenaga Air, ALPERKLINAS Dukung PLN Ajak Swiss Genjot PLTA di Indonesia
[Redaktur: Sandy]