“Ke depan, saya berharap model pembangunan seperti ini bisa diadaptasi untuk proyek-proyek energi terbarukan lainnya di berbagai daerah,” tambahnya..
PLTA Asahan 3, yang memiliki kapasitas 2x87 MW dan mampu mengaliri listrik untuk lebih dari 113 ribu rumah, juga dianggap sebagai wujud konkret komitmen Indonesia dalam menekan emisi karbon.
Baca Juga:
Pasokan Listrik EBT Terus Bertambah, PLN Bakal Operasikan PLTA Jatigede 110 MW
“PLTA Asahan 3 mampu mereduksi emisi karbon hingga 688.610 ton per tahun. Ini pencapaian luar biasa yang menjadi bukti bahwa energi terbarukan bukan sekadar wacana, tetapi sebuah langkah nyata menuju masa depan yang lebih baik,” ujar Tohom.
Tohom berharap proyek-proyek PLTA seperti ini terus digalakkan, terutama di daerah-daerah dengan potensi besar seperti Sumatera Utara.
“Kita harus menjadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk mempercepat transisi energi di Indonesia. PLTA adalah investasi masa depan, bukan hanya bagi energi bersih, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” pungkasnya.
Baca Juga:
Mega Proyek PLTA Jatigede Rampung, Siap Suplai Listrik ke Jawa-Bali
[Redaktur: Sandy]