Konsumenlitrik.com | PT PLN UIW Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLN UIW Kalselteng) mendukung ketahanan pangan dengan meremajakan peralatan jaringan listrik untuk menyuplai kelistrikan kawasan Food Estate di Kalimantan Tengah.
General Manager PLN UIW Kalselteng Tonny Bellamy, menjelaskan bahwa saat ini PLN tengah fokus meremajakan infrastruktur kelistrikan guna keandalan untuk menerangi kawasan seluas 20 ribu hektare (HA) tersebut.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Dalam mendukung keberhasilan Food Estate dalam menjaga ketahanan pangan, perlu dukungan listrik yang andal, untuk itu PLN terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan dengan meremajakan jaringan distribusi listrik,” terang Tonny, Kamis (13/1/2021).
Sampai dengan Desember 2021 PLN telah meremajakan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang berada Dadahup Kabupaten Kapuas dan Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, sepanjang 15,5 Kilo Meter Sirkuit (KMS), Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) sepanjang 4,5 KMS dan 7 unit Gardu Distribusi.
Tonny melanjutkan, peremajaan infrastruktur kelistrikan untuk food estate yang telah dibangun tersebut, disiapkan untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan menyesuaikan proyeksi pertumbuhan Food Estate saat ini.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dirinya menambahkan PLN pada tahun 2022 akan kembali melakukan peremajaan tahap kedua untuk SUTM yang membentang sepanjang 31,15 KMS, SUTR 15,11 KMS, dan 7 Gardu Distribusi di kedua lokasi food estate tersebut.
Tonny memaparkan PLN akan terus meningkatkan pasokan listrik guna memberi kontribusi besar terhadap jalannya pembangunan pertanian melalui Program Food Estate di Kalteng.
"Nantinya, dengan perkembangan jumlah pelanggan dan perluasan lokasi Food Estate, PLN akan terus menambah pasokan listrik, karena saat ini pasokan listrik di Kalsel dan Kalteng dalam kondisi surplus," paparnya.
Diketahui sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah terbagi dalam 4 subsistem (isolated), dan sistem besar yang terkoneksi dengan sistem Barito–Mahakam.
Total daya mampu yang dapat dipasok sistem ini mencapai 1.679 megawatt (MW), sementara rata-rata beban puncak sebesar 1.233 MW, sehingga memiliki cadangan sebesar 455 MW.
"Kami berharap kawasan Food Estate ini sukses menjaga ketahanan pangan dan selalu berkembang mendukungnya dengan pasokan listrik yang andal," katanya.
Sebagai informasi, Food Estate adalah program pengembangan pangan yang terintegrasi antara pertanian, perkebunan, dan peternakan di suatu kawasan.
Program ini diluncurkan Pemerintah sebagai upaya persiapan ketahanan pangan nasional dalam rangka merespons data Food and Agriculture Organization (FAO) terkait peringatan dini dampak buruk pandemi Covid-19 terhadap ketahanan pangan.
Nantinya, pembangunan Food Estate ini akan diadopsi provinsi lain untuk mewujudkan program kemandirian pangan nasional.
Pemerintah berharap Food Estate dapat mengakselerasi pembangunan pertanian nasional, dengan menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor produk pertanian. [tum]