Konsumenlistrik.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) siap menyerap listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro (PLTM) Pantan Cuaca berkapasitas 4,5 Megawatt (MW). Hal ini merupakan wujud dukungan pada pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Dukungan tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara financial date Pembangkit Listrik Tenaga Mikro (PLTM) Pantan Cuaca antara PLN dengan PT Hidro Jaya Konstruksi pada Jumat, 12 Agustus 2022.
Baca Juga:
Momen Idul Adha 1445 Hijriah, PLN Tetapkan Masa Siaga Jaga Keandalan Listrik
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh Parulian Noviandri mengatakan, jika PLTM sudah berjalan, akan ada pergantian penggunaan bahan bakar fosil ke EBT. Pembelian tenaga listrik dari PLTM Pantan Cuaca 4,5 MW ini akan memberikan potensi penghematan PLN sebesar Rp 10,4 miliar per tahun terhadap Biaya Pokok Produksi (BPP) Aceh.
“Sebab itu PLN berharap pengoperasian PLTM Pantan Cuaca dapat segera terealisasi,” kata Parulian.
Parulian mengungkapkan, penghematan yang diperoleh berasal dari pemangkasan biaya operasi mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sewa selama satu bulan dibutuhkan sekitar 510.000 liter minyak yang menghasilkan 1,8 juta kwh.
Baca Juga:
Momen Idul Adha 1445 Hijriah, PLN Tetapkan Masa Siaga Jaga Keandalan Listrik
Biaya sewa PLTD sekitar Rp. 2.800 per kWh. Sementara biaya tarif pembelian tenaga listrik dengan PLTM Pantan Cuaca hanya Rp 940 per kWh.
Dengan adanya PLTM Pantan Cuaca, lanjut dia, mesin PLTD Rema milik PLN dapat berperan sebagai penyuplai daya cadangan untuk Kabupaten Gayo Lues yang berefek baik pada mesin-mesin kepunyaan PLN.
“Kehadiran PLTM 4,5 MW ini memang ditunggu. Pembakaran minyak fosil memang paling cepat tetapi mahal secara operasional ditambah harga bahan bakar fosil mahal. Apabila PLTM Pantan Cuaca 4,5 MW beroperasi maka akan menggantikan dari sebelumnya bahan bakar fosil ke energi terbarukan,” ujarnya.