RUPTL itu diklaim pemerintah paling hijau karena memuat porsi kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sebesar 51,6 persen atau 20,923 MW pada 2030.
Sedangkan menyangkut permintaan bantuan mesin untuk laboratorium dia Adi meminta disampaikan daftar kebutuhan, sehingga mesin-mesin bekas yang menumpuk bisa dibongkar kembali dan dipelajari lagi, dan sebelum dihapuskan asetnya bisa disumbangkan untuk menjadi sarana penelitian para mahasiswa.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
"Memang kita harus minta ijin khusus karena mesin-mesin ini milik negara, sehingga bisa dihibahkan ke Fatek Unpatti. Begitu juga dengan peralatan teknik elektro, teknik listrik terapan, generator motor, juga PLTD bekas bisa dijadikan showcase pengembangan ilmu pengetahuan di fakultas tertua ini, dari pada dijadikan besi tua," ujarnya.
Sedangkan Dekan Fakultas Teknik mengaku saat ini seluruh sivitas sedang berada dalam sukacita perayaan dies natalis ke-52 fakultas tertua di Maluku itu yang akan berulang tahun pada 16 April 2022.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Menurutnya, seluruh bangunan fakultas tersebut dibangun oleh Rusia sejak tahun 1961 dan dialihkan dalam Unpatti pada tahun 1970. Dalam perkembangan hingga 52 tahun, ternyata kondisi bangunan kampus telah berusia tua dan mengalami banyak kerusakan, terutama paska konflik sosial 1999 banyak banyak peralatan laboratorium yang rusak dan perlu diganti dengan peralatan baru.
Pihaknya juga berkeinginan membangun masing-masing satu gedung perkantoran (tiga lantai), gedung perkuliahan (tiga lantai) dan gedung laboratorium (dua lantai) representatif dengan anggaran yang diperkirakan mencapai Rp98 miliar, agar bisa menampung mahasiswa yang jumlahnya saat ini hampir mencapai 3.000 orang.
"Total ruang kuliah yang ada saat ini sebanyak 16 unit dan sebagai besar dalam kondisi rusak berat tetapi masih tetap digunakan. Idealnya dibutuhkan 56 unit jadi masih kekurangan 40 unit. Sedangkan laboratorium ada 28 juga dalam kondisi rusak berat peralatannya, tetapi masih tetap digunakan untuk praktek mahasiswa dari empat program studi yang terbagi dalam 10 jurusan," katanya.