Konsumenlistrik.com | PT PLN (Persero) meluncurkan program konversi Kompor LPG ke Kompor Induksi bertajuk Nyaman Kompor Induksi untuk mewujudkan kawasan wisata yang ramah lingkungan.
Pulau Maratua, salah satu pulau terluar di Kalimantan Timur yang tersohor dengan pesona wisata baharinya, terpilih sebagai lokasi pilot project pelaksanaan program ini.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Melalui program Nyaman Kompor Induksi, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra) menyerahkan 600 unit kompor induksi untuk warga Pulau Maratua, Selasa (12/04).
Untuk menyukseskan program ini, PLN UIW Kaltimra bersinergi bersama Pemerintah Kabupaten Berau, Bank Kaltimtara, Berau Coal, PLN Group, juga hotel dan resort di Pulau Maratua.
General Manager PLN UIW Kaltimra Saleh Siswanto menegaskan, upaya ini merupakan salah satu strategi PLN dalam mewujudkan kedaulatan energi di Indonesia. Menurutnya, konversi ke kompor induksi bisa menjadi awal yang baik untuk kemandirian energi, karena akan mengurangi ketergantungan pada impor LPG, dan beralih pada pemanfaatan listrik yang bersumber energi domestik.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Terlebih, PLN memiliki roadmap pada 2024 untuk memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) sebagai pembangkit di Maratua,” ujar Saleh.
Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia untuk mengubah energi fosil ke energi hijau. Program ‘Nyaman Kompor Induksi’ diharapkan mampu mendorong pemanfaatan energi listrik, terutama kompor induksi, oleh para pelaku industri pariwisata dan masyarakat seiring visi Maratua untuk menjadi green island.
“Dan ini juga merupakan langkah yang ditempuh untuk mendorong gerakan zero emisi di Indonesia, sekaligus merupakan bentuk partisipasi kami dalam mendukung KTT G20 yang diselenggarakan di Indonesia,” kata Saleh.