Konsumenlistrik.com | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah mencopot Rudy Hendra Prastowo sebagai Direktur Energi Primer PLN dan menggantinya dengan Hartanto Wibowo yang merupakan salah satu top talent di PLN.
Pencopotan Rudy tak lepas dari situasi krisis pasokan batubara untuk PLN. Erick sejatinya telah melakukan inspeksi mendadak ke kantor pusat PLN bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Selasa (4/1/2022).
Baca Juga:
Pemerintah Putuskan Tarif Listrik PLN Triwulan III Tetap
Erick memaklumi kondisi PLN yang tengah lockdown akibat ada direksi yang terpapar Covid-19.
"Saya sangat memaklumi dan memang diperlukan lockdown tapi saya saat krisis tetap mesti ada kegiatan yang berjalan karena itu saya putuskan mengganti (Direktur Energi Primer PLN) dan saya akan pastikan dalam satu-dua hari, saudara Hartanto harus melakukan perbaikan-perbaikan," ujar Erick saat jumpa pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/1/2022).
Erick mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta jangan sampai terjadi krisis batubara. Jokowi, lanjut Erick, juga telah meminta PLN dan perusahaan batubara harus memprioritaskan kebutuhan dalam negeri.
Baca Juga:
Kolaborasi Lintas Sektor Kembangkan PLTP, PLN Siap Dorong Transisi Energi Nasional
"Kenapa karena konomi kita lagi tumbuh, dan listrik ini adalah komponen besar bagi pembangkitan industri dalam ekonomi. Kalau sampai mati ini jadi bahaya. Karena itu, ketika bapak presiden mengambil arahan seperti itu, kami empat menteri langsung melakukan rapat, saya Pak menteri ESDM, Pak Budi Karya, karena ini ada hubungan dengan logistik juga. Makanya kita melakukan tindakan, salah satunya kita lakukan waktu itu, kita cek lapangan, ternyata di lapangan itu, krisis itu tidak dirasakan," ucap Erick.
Erick menyebut pencopotan Rudy merupakan sikap tegas agar para pimpinan PLN dan juga BUMN lain memiliki sense of crisis atau rasa krisis untuk segera menyelesaikan persoalan yang tengah terjadi
"Saya rasa bukan hanya PLN, tapi semua BUMN, ketika ada krisis seperti ini, para pemimpin yang tidak punya sense of crisis, ya pasti saya akan ambil tindakan," ungkap Erick.