KonsumenListrik.com I Pertumbuhan konsumen listrik sektor industri di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) sepanjang tahun 2021 mengalami kenaikan.
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar mencatat pertumbuhan konsumsi listrik di sektor Industri cukup signifikan sepanjang tahun 2021, yaitu 15,5 persen dibanding tahun lalu pada periode yang sama.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Penjualan yang tumbuh ini merupakan kabar baik, karena sektor industri tentu memberikan efek domino bagi sektor lain yang akan tumbuh," kata General Manager PLN UIW Sulselrabar Awaluddin Hafid di Makassar, Jumat.
Sejalan dengan itu, PLN UIW Sulselrabar juga mencatatkan penjualan listrik yang meningkat di triwulan III tahun 2021.
Terhitung hingga September 2021, realisasi konsumsi listrik mencapai 5,84 Tera Watt hour (TWh) atau tumbuh 5,38 persen dibandingkan tahun lalu periode yang sama.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Peningkatan ini utamanya dihasilkan oleh konsumsi listrik dari golongan pelanggan industri," tambah Awaluddin.
Di sisi lain pertumbuhan penjualan juga sejalan dengan penambahan pelanggan. Sampai dengan Bulan September 2021 jumlah pelanggan sebanyak 3.486.743 atau bertambah sebanyak 142.233 pelanggan dari tahun lalu.
Awaluddin mengemukakan bahwa PLN berharap peningkatan konsumsi listrik serta penambahan pelanggan di triwulan III tahun 2021, diharapkan dapat meningkatkan geliat perekonomian utamanya bagi masyarakat.
Sementara dalam skala nasional, PLN berhasil mencetak kinerja positif hingga kuartal III-2021 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp212,8 triliun _(unaudited),_ atau naik 4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar Rp204,7 triliun.
Selain itu, PLN sukses meningkatkan penjualan tenaga listrik dan menjaga Beban Pokok Penyediaan (BPP) tetap stabil. Ditambah faktor eksternal berupa apresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing seiring dengan membaiknya perekonomian nasional.
Dari sisi BPP tenaga listrik, keberhasilan efisiensi dengan program transformasi yang dijalankan PLN sejak awal 2020 juga memberikan dampak positif bagi perusahaan.
Realisasi BPP triwulan III-2021 menurun sebesar 1 persen atau setara dengan Rp10 per kilo Watt hour (kWh), dari semula sebesar Rp1.355 per kWh di triwulan-III 2020 menjadi Rp1.345 per kWh.
Hadirnya program intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan yang dilakukan korporasi mampu memacu peningkatan penjualan energi sebesar 8 juta kWh.
Tak hanya itu saja, perseroan juga mencatat ada penambahan jumlah pelanggan sebesar 3,6 juta pelanggan sampai dengan akhir September 2021. (tum)