WahanaNews-Konsumenlistrik | Smart meter AMI adalah alat yang dapat mengukur penggunaan listrik yang dilengkapi dengan sistem komunikasi digital yang lebih canggih, akurat dan berkualitas.
Masyarakat di beberapa daerah di Indonesia bisa mendapatkan smart meter Advanced Metering Infrastructure (AMI) mulai 2023.
Baca Juga:
PLN Optimistis Smart Meter AMI Tingkatkan Kualitas Layanan
Alat tersebut dapat menggantikan meteran listrik konvensional sehingga masyarakat bisa memantau penggunaan listriknya secara realtime. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan hal tersebut bisa dilakukan masyarakat melalui aplikasi PLN Mobile.
"Tidak perlu menunggu tagihan di akhir bulan," kata Darmawan dalam keterangan resminya, melansir dari Kompas.com, Sabtu (17/6/2023).
Daftar daerah yang sudah mendapatkan smart meter AMI Darmawan menjelaskan, hadirnya smart meter AMI membuat pembacaan meteran yang dulunya dilakukan secara manual atau door to door kini dapat dilakukan secara digital.
Baca Juga:
Smart Meter AMI: Solusi PLN untuk Pelayanan yang Lebih Responsif
Keberadaan alat tersebut, kata Darmawan, dapat menunjukkan hasil yang lebih akurat sekaligus menjaga privasi pelanggan.
Program tersebut akan dilaksanakan kepada 1.217.256 pelanggan secara bertahap hingga akhir tahun ini.
Beberapa daerah yang bisa mendapatkan smart meter AMI adalah: Sidoarjo, Jawa Timur Magelang, Jawa Tengah Bandung, Jawa Barat Medan, Sumatera Utara Makassar, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta Banten Bali.
Keunggulan smart meter AMI Lebih lanjut, Darmawan menerangkan bahwa penerapan smart meter AMI dapat memberikan beberapa keuntungan bagi pelanggan.
Berikut keunggulan smart meter AMI:
Pelanggan bias mengetahui profil beban sekaligus tagihan listrik berjalan secara realtime melalui aplikasi PLN Mobile Pelanggan diberi kebebasan untuk memilih layanan pascabayar atau prabayar Recovery time atau waktu pemulihan ketika terjadi gangguan listrik menjadi lebih cepat karena terdeteksi oleh sistem secara realtime Pembacaan data meter secara real time dan dapat dilakukan dari jarak jauh Menjaga privasi pelanggan.
Smart meter AMI bisa tekan biaya Darwaman juga mengatakan, beberapa negara yang sudah menerapkan smart meter AMI merasakan manfaat dari keberadaan alat ini.
Pasalnya, smart meter AMI dapat menghemat penggunaan energi dan menekan biaya operasional untuk pengecekan meter secara langsung.
Di Australia, penerapan AMI tercatat mampu menghemat energi hingga 55 persen dan menghemat biaya operasional hingga 19 persen. Sementara Belanda mampu menghemat 15 persen energi dan menekan biaya operasional hingga persen.
"AMI juga bisa dikembangkan ke produk beyond kWh, mulai dari energi baru terbarukan, kendaraan listrik, internet, teknologi pertanian, perangkat smart home, smart prepayment," ujarnya.
Biaya ganti ke smart meter AMI Darmawan mengatakan bahwa smart meter AMI telah digunakan oleh 103.615 pelanggan. Jumlah tersebut diperoleh setelah PLN memulai penelitian dan uji coba smart meter AMI ke pelanggan di sejumlah lokasi. Ia menambahkan, dengan hadirnya smart meter AMI maka petugas hanya akan datang ke rumah pelanggan untuk melakukan pemeliharaan atau pengecekan fisik. Hal itu dilakukan apabila ditemukan data anomali atau gangguan pada media komunikasi dan smart meter.
Darmawan menyampaikan bahwa pelanggan yang melakukan penggantian dari meteran listrik konvensional ke smart meter AMI tidak dikenakan biaya.
"Program ini gratis. Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya," imbuhnya.
[Redaktur: Alpredo]