Kendati demikian, kata Pahala untuk penerapan sub holding tersebut dalam rangka transmisi, distribusi, dan ritel listrik akan benar-benar diperhatikan implementasinya. Semuanya akan dihitung dengan cermat.
Pahala memastikan pihaknya bersama dengan otoritas terakait sampai saat ini masih melakukan kajian mengenai pembentukan holding dan sub holding PLN tersebut.
Baca Juga:
Holding Sub-Holding PLN Beri Ruang Besar Bagi Perempuan, 7 Srikandi Jabat Posisi Penting
Di mana pada awal 2022 ditargetkan hasil kajian sudah bisa diselesaikan. "Gimana komposisi ini dilakukan dan bisa diselesaikan Triwulan II-2022 atau selambat-lambatnya di bulan April tahun ini," ujarnya.
Berkaca dari pelaksanaan holding dan sub holding perusahaan-perusahaan listrik di negara lain. Serta berkaca dari pembentukan sub holding PT Pertamina (Persero) dibutuhkan hitung-hitungan yang cermat.
Mengingat pembangkit listrik PLN saat ini tidak semuanya dimiliki PLN, karena beberapa juga ada yang dikerjakan melalui pembangkit swasta atau Independent Power Producer (IPP).
Baca Juga:
Melalui Sub Holding Icon Plus, PLN Kembangkan Bisnis Internet hingga Digital Service
Di tambah organisasi yang menjadi dalam holding dan sub holding ini terdapat sumber daya manusia (SDM) yang juga harus dipikirkan.
"Gimana SDM dan organisasinya, butuh relokasi dalam hal ini enam sampai sembilan bulan mendatang, perlu kita kaji dan lihat. Kami optimistis pelaksanannya legal dan statenya bisa selesai di 2022," jelas Pahala. [tum]