Konsumenlistrik.com | Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas) merupakan salah satu perguruan tinggi vokasi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).
PEM Akamigas telah banyak melahirkan tenaga ahli di bidang minyak dan gas bumi (migas) yang berkarir di industri migas nasional maupun internasional.
Baca Juga:
BPH Migas Tetapkan Kuota BBM Pertalite 31,2 Juta KL di 2025
Banyak instansi dan industri yang memanfaatkan PEM Akamigas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, bukan saja sebagai perwujudan CSR, tetapi juga untuk pekerja atau karyawannya.
"Saya yakin, tidak semua bapak dan ibu yang hadir hari ini tahu dan kenal tentang politeknik yang dimiliki oleh Kementerian ESDM ini. Politeknik Energi dan Mineral Akamigas atau PEM Akamigas ini adalah politeknik yang keberadaannya sudah cukup tua. Alumninya juga sudah tersebar di banyak industri migas naik nasional maupun internasional," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Mineral ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo mengawali sambutannya di acara Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru kepada KKKS dilingkungan SKK Migas dan BPH Migas, Senin (12/4/2022).
"Hingga saat ini sudah ada beberapa industri yang melakukan college shopping langsung ke PEM Akamigas, karena memang percaya dengan kualitas anak didik PEM Akamigas seperti Schlumberger, Elnusa Petrofin, Medco E&P, Pertamina EP, juga AKR Corporindo," lanjut Prahoro.
Baca Juga:
Perjuangan Tekan Harga Tiket Pesawat Diungkap Menhub Budi Karya
PEM Akamigas merupakan salah satu institusi pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang memiliki tugas dan fungsi sebagai penyelenggaran pendidikan vokasi program sarjana terapan di bidang energi dan sumber daya mineral.
Hal ini sejalan dengan arahan dari Presiden, di mana program pembangunan akan ditiitikberatkan pada pengembangan sumber daya manusia, khususnya di pendidikan vokasi.
"Kurikulum PEM Akamigas up to date terhadap perkembangan teknologi industri, dan juga telah melibatkan dosen-dosen praktisi dari industri yang berkualitas, baik dalam perkuliahan maupun praktik. Ini semua demi merespon kebutuhan tenaga kerja terampil yang mumpuni di tingkat nasional dan mendapatkan pengakuan di tingkat internasional," jelas Prahoro.