Menurut Tohom, pencapaian ini juga penting dalam konteks ketahanan energi nasional dan pemenuhan hak konstitusional warga negara atas akses energi.
"Kita sedang berada di persimpangan menuju transisi energi dan elektrifikasi nasional. Jika PLN mampu menjaga momentum ini, maka Indonesia tidak hanya akan memimpin di ASEAN, tetapi juga menjadi model tata kelola utilitas yang sehat dan progresif di Asia."
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut Program Listrik Gratis Sangat Memenuhi Rasa Keadilan Masyarakat Tidak Mampu
Tohom yang juga Pendiri Komunitas Peduli Ketenagalistrikan Indonesia (Kopeklin) menambahkan, keberhasilan PLN ini harus dibaca sebagai peluang untuk memperkuat kolaborasi antara penyedia layanan, pemerintah, dan konsumen.
Ia berharap PLN dapat semakin terbuka dalam membangun komunikasi publik dan melibatkan elemen masyarakat sipil dalam perumusan kebijakan sektor kelistrikan.
"Kami menilai penting adanya forum dialog yang lebih terbuka antara PLN dan masyarakat, terutama menyangkut isu sensitif seperti penyesuaian tarif dan elektrifikasi daerah 3T. Kepercayaan publik bisa tumbuh seiring akuntabilitas," ujar Tohom.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Minat Investasi Digital Australia di Kawasan Ekonomi Batam
Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa posisi teratas ini merupakan hasil dari transformasi menyeluruh perusahaan untuk menjadi lebih adaptif dan kompetitif secara global.
Ia menegaskan komitmen PLN dalam memberikan pelayanan listrik terbaik, bahkan hingga ke pelosok negeri.
“Peringkat tertinggi ini kami raih untuk kedua kalinya secara berturut-turut, dan menjadi kebanggaan tidak hanya bagi PLN, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia,” kata Darmawan.