Konsumenlistrik.com | Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan alasan mengapa Mendag Lutfi belum juga menyampaikan para mafia minyak goreng.
Mendag Muhammad Lutfi mengatakan akan mengungkapkan mafia penyebab minyak goreng langka ke publik. Namun, hingga kini belum juga dilakukan.
Baca Juga:
Dukung Harbolnas 2024, Mendag: Nilai Transaksi Niaga Elektronik Diproyeksi Rp487 Triliun
Sebab, para tersangka yang diklaim sebagai mafia minyak goreng sudah diserahkan kepada pihak kepolisian.
Oleh karenanya, untuk saat ini pengumuman mengenai siapa mafia minyak goreng tak akan dilakukan oleh Kemendag. Melainkan menunggu hasil pemeriksaan kepolisian.
"Kita sudah punya target akan jadi (tersangka) kalau (pengumuman) tersangkanya bukan dari kami," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan saat ditemui beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Gencarkan Program Prioritas UMKM BISA Ekspor, Kemendag Gelar Pekan Pengembangan Ekspor di Jawa Timur
Bahkan Oke melihat terkait kasus mafia minyak goreng ini bisa lebih besar dari apa yang sudah disampaikan oleh Menteri Perdagangan.
"Ada target saya nggak berani karena itu proses hukum. Saya bukan orang hukum ada lah nanti. Tapi kemungkinan bisa lebih besar dari apa yang disampaikan pak Menteri," imbuhnya.
Sebelumnya dikabarkan, Mendag, mengungkapkan salah satu penyebab krisis minyak goreng yang terjadi karena ada permainan oknum mafia.
Bahkan ia mengaku sudah mengantongi sejumlah target nama yang dijanjikan akan diungkap pada, Senin (21/3/2022).
Hanya saja sampai saat ini belum ada tanda-tanda terduga mafia minyak goreng itu diungkapkan kepada publik, seperti yang dijanjikan Lutfi.
"Ada tiga target yang ditetapkan hari Senin, minyak curah subsidi dilarikan ke industri menengah ke atas, minyak goreng curah subsidi jadi minyak goreng premium, dan minyak goreng curah subsidi malah dilarikan ke luar negeri. Jadi tiga-tiganya ada calon tersangka. Nanti akan dikarungin oleh polisi," katanya, dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jumat (18/3/2022). [tum]