Konsumenlistrik.com | Kementerian ESDM mencatat potensi Negara Indonesia dalam meningkatkan konsumsi listrik per kapita masih terbuka lebar.
Hal ini ditegaskan Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani pada Kuliah Umum Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) Batch 2 Kementerian ESDM yang berlangsung secara daring, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga:
Satset Gerilya Bahas PLTS Terapung, Sasar Milenial Jakarta
Berbicara tren data konsumsi listrik per kapita, lanjut Inten, posisi saat ini Indonesia memang masih berada di bawah negara tetangga Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Inten optimis, meningkatnya konsumsi listrik industri dan bisnis akan berperan dominan pada meningkatnya konsumsi listrik per kapita nasional.
Meski begitu, penyediaan listrik ke depan akan didorong dipenuhi dari energi bersih yang berkelanjutan.
"Pemerintah mendorong peran industri untuk menggalakkan penggunaan energi hijau pada sektor ketenagalistrikan di Indonesia," ungkap Inten.
Baca Juga:
Gerilya Gelar Diskusi PLTS Aplikatif Bagi Mahasiswa Surabaya
Pada minggu kedua kuliah umum ini, Inten juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara berkembang sangat mampu untuk ditingkatkan sebagai negara maju karena potensi energi bersih yang dapat dimanfaatkan dalam program transisi energi hingga masa mendatang.
"Lahan-lahan di tanah air dapat dikembangkan untuk memanfaatkan energi surya yang diberikan secara gratis, terlebih secara letak geografis yang sangat mendukung untuk mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun," tutur Inten.
Menyikapi strategi dalam melakukan transisi energi di Indonesia, Inten memberikan gambaran kepada Gerilyawan muda, bahwa Pemerintah sangat serius memberikan dukungan terhadap EBT dengan menetapkan target bauran energi baru terbarukan sebesar 23% yang disusul beberapa regulasi atau kebijakan-kebijakan dalam mengelola energi dan ketenagalistrikan dalam kurun 5 tahun terakhir.