Dengan dukungan dan pendampingan PLN lewat Rumah BUMN Padang Sidempuan, kelompok tani ini dibekali dengan peralatan produksi, pelatihan manajemen modern untuk Usaha Mikro Kecil Menengah, dan pemasaran digital, hingga beragam dukungan lain, salah satunya dengan pembangunan green house.
Pembangunan green house ini oleh Nanang disebut mengatasi salah satu kendala terbesar mereka yaitu pengeringan biji kopi. Hasilnya, produktivitas kelompok tani pun meningkat dengan kemampuan pengeringan biji kopi mencapai 1 ton per bulannya, 5 kali lipat dari kapasitas sebelumnya 200 kg per bulan yang dikelola secara tradisional.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Desak Pemerintah Daerah dan PLN Kolaborasi Cek Keandalan Lampu Penerangan Jalan Umum demi Keselamatan Pengguna Jalan
Peningkatan produktivitas Kopi Sipirok ini tentunya berbanding lurus dengan meningkatnya pendapatan MJ Coffee hingga 3 kali lipat dari sebelumnya Rp 30 juta menjadi Rp 95 juta.
Nanang menjelaskan, kesertaan mereka dalam berbagai pameran yang didukung oleh PLN, turut memperluas jangkauan pelanggan mereka hingga ke pasar global.
Tercatat, saat ini biji kopi Sipirok produksi MJ Cofffee telah berhasil menembus pasar internasional. Sepanjang 2022, MJ Coffee mencatat telah berhasil mengekspor 500 kilogram green bean coffee ke Singapura dan 1,5 ton green bean coffee ke Malaysia.
Baca Juga:
PLN Suluttenggo Beri Diskon 50 Persen Tambah Daya Sambut Ramadhan 2025
Peningkatan kualitas dan pengembangan pasar pun terus dilakukan dengan memanfaatkan market place. Ke depannya, untuk merambah ke pangsa pasar syariah, MJ Coffee juga menyiapkan sertifikasi halal untuk 6 produk kopi andalannya.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Utara, Tonny Bellamy mengatakan PLN tidak sekadar memberikan bantuan kepada para pelaku UMKM untuk meningkatkan produksi. Menurutnya, PLN juga akan mengukur dampak terhadap bantuan yang telah diberikan pada pengembangan masyarakat.
“PLN memiliki kewajiban untuk membantu para pelaku UMKM. Tidak hanya itu, PLN juga akan mengukur dampak setelah bantuan itu diberikan kepada para penerimanya. Hal ini dilakukan sebagai evaluasi efektivitas bantuan yang telah diberikan,” jelas Tonny.