Konsumenlistrik.WahanaNews.co | Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, belum berencana untuk beralih menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas dalam waktu dekat.
Pihaknya akan mengkaji kemampuan anggaran daerah untuk pengadaan kendaraan listrik tersebut.
Baca Juga:
Libur Lebaran Idul Fitri 2024, PLN IP Pastikan Pelayanan Pembangkit EBT Andal
Hal itu ia sampaikan menanggapi Instruksi Presiden (Inpres) No 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan Atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang diteken Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), 13 September 2022.
"Suk mben ya (Nanti ya)," katanya saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (19/9).
Adapun yang dimaksudkan Gibran itu untuk sementara di lingkungan Pemkot Solo masih menggunakan mobil dinas yang menggunakan BBM, belum listrik.
Baca Juga:
PLN Klaim SPKLU Sukses Layani Pemudik Pengguna Kendaraan Listrik
Gibran mengatakan Pemkot Solo perlu mengkaji terlebih dahulu kemampuan anggaran daerah dan efektivitas mobil listrik sebagai kendaraan dinas. Apalagi, sambungnya, harga beli mobil listrik saat ini masih tergolong tinggi dibanding mobil bermesin pembakaran dalam (internal combustion engine).
"Segera kita kaji lagi kekuatan anggaran kita. Mobil listrik ki ora murah lho ya (mobil listrik ini tidak murah lho ya)," kata putra sulung Jokowi tersebut.
Ia tidak memastikan kapan transisi ke kendaraan berbasis baterai akan dimulai di Pemkot Solo. Apalagi, katanya, saat ini pun kendaraan-kendaraan dinas di lingkungan Pemkot Solo masih dalam kondisi baik.
"Tahun 2023 enggak ada penganggaran buat mobil. Kita pakai yang lama dulu. Yang lama masih bagus kok," katanya.
Kendati demikian, ia mengakui peralihan ke kendaraan berbasis baterai tak dapat dielakkan. Tak hanya kendaraan dinas, Gibran menginginkan bus dalam kota Batik Solo Trans (BST) dan kereta api Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri nantinya juga menggunakan kendaraan berbasis baterai.
"Batara Kresna itu kita udah ngomong sama PT INKA, itu idealnya listrik juga," katanya.
"Ke depan pasti secara bertahap kita akan menuju kendaraan listrik semua. Tapi suk mben (tapi masih lama)," katanya. [tum]