Konsumenlistrik.com | Satu unit lagi stasiun pengisian kendaraan listrik Umum (SPKLU) ditambah PT PLN (persero) di Palembang, Sumatera Selatan.
Sehingga total terdapat dua unit untuk menjamin kebutuhan pengisian baterai para pengguna kendaraan ramah lingkungan itu.
Baca Juga:
Semangat Sumpah Pemuda, PLN Ajak Gen-B Dukung Penggunaan Transportasi Hijau
SPKLU ini berada di Kantor Pembangkit PT PLN di Jalan Demang Lebar Daun, sementara sebelumnya PLN sudah membangun di Kantor PT PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) di Jalan Kapten A Rivai.
General Manager PT PLN WS2JB Bambang Dwiyanto di Palembang, Selasa, mengatakan saat ini ada 10 mobil listrik yang beroperasi di wilayah Palembang.
“Ke depan kami perkirakan bakal meningkat, karena penggunaan mobil listrik ini merupakan keniscayaan di masa datang,” Bambang setelah peresmian SPKLU itu.
Baca Juga:
Wujudkan Semangat Hari Sumpah Pemuda, PLN UID Jakarta Raya Gelar Entity Gathering
Apalagi, ia melanjutkan, dukungan telah diberikan Pemprov Sumsel melalui Pergub No 25 tahun 2022 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Gubernur Sumsel Herman Deru telah mengeluarkan Pergub No 25 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Penggunaan kendaraan listrik sudah terbukti berbiaya lebih murah dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil. Biayanya hanya 1/3 dari biaya bahan bakar minyak yang ada saat ini, kata dia.
Kendaraan berbahan BBM membutuhkan 1 liter untuk menempuh perjalanan 8 Kilometer atau berbiaya sekitar Rp10.000, sementara kendaraan listrik hanya butuh biaya Rp2.500 dengan rincian 1 kWh untuk jarak 8 Kilometer.
Selain itu, kendaraan listrik juga berbiaya perawatan yang murah karena tidak perlu mengganti oli mesin.
Ke depan, PLN akan memperbanyak SPKLU dengan target 2-3 unit pada 2022.
“Kami merencanakan di lokasi-lokasi publik seperti mal, rest area sehingga pengguna jalan yang melalui tol tidak perlu khawatir kehabisan batere,” kata dia.
Direktur Sarana Transportasi Jalan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Danto Listyawan mengatakan penggunaan kendaraan listrik ini juga didorong melalui Perpres No 55 2019 mengenai percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Kendaraan ini memiliki keunggulan dalam hal efisiensi dalam penggunaan energi, yang sama artinya Indonesia berperan aktif dalam penyelamatan lingkungan. Komitmen ini juga sudah disampaikan Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022.
“Mau tidak mau bahan bakar fosil ini akan habis, jadi kendaraan listrik ini merupakan kendaraan masa depan,” kata dia.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan terdapat dua kendala utama sehingga penggunaan kendaraan listrik ini di Palembang tergolong sedikit, yakni jumlah SPKLU yang masih sedikit dan harga kendaraan yang mahal.
“Untuk SPKLU saya sarankan ke PLN bekerja sama dengan SPBU jadi tidak perlu ada investasi lagi tinggal membuat unit tambahan saja. Saya rasa ini bisa lebih cepat jalan,” kata dia.
Kemudian, ia menilai perlu ada kerja sama antara PLN dan Pemda seperti memberikan secara cuma-cuma unit kendaraan listrik untuk sarana operasional pemerintahan.
Dengan demikian, masyarakat akan semakin yakin dalam menggunakannya, kata gubernur.
Dalam kesempatan itu, Kementerian Perhubungan menggelar touring menggunakan kendaraan listrik dengan rute Jakarta-Palembang-Jambi. Kegiatan itu masuk dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Nasional
Menurut salah seorang peserta touring Caca Tobing dalam perjalanan itu rute Palembang-Jakarta, ia hanya satu kali mengisi batere kendaraan yakni di SPKLU Palembang kawasan Demang Lebar Daun.
Kendaraannya jenis Nissan Leaf mampu mengisi batere sebanyak 40 KwH yang prosesnya dilakukan kurang lebih 1,5 jam di SPKLU. Dengan kapasitas daya listrik terisi penuh itu, kendaraan dapat menempuh jarak sekitar 310 Km, kata Nasional Sales Division Head Nissan ini. [tum]