Harga batu bara juga melonjak karena kenaikan kasus Covid-19 di China. China telah memberlakukan lockdown di beberapa kota menyusul adanya lonjakan kasus Covid akibat varian Omicron. Salah satu kota yang di-lockdown adalah Tangshan yang memiliki salah satu pelabuhan terbesar untuk pengiriman batu bara.
Lockdown membuat pengiriman terhambat karena lalu lintas truk ke pelabuhan terganggu.
Baca Juga:
Ratu Batu Bara Tan Paulin Diperiksa KPK di Kasus Rita Widyasari
China mencatat 4.770 kasus baru pada Senin (21/3). Negara tersebut juga sempat mencatatkan penambahan kasus hingga lebih dari 5.000 orang pada pekan lalu. Jumlah tersebut menjadi rekor tertinggi dalam 2 tahun terakhir.
Pemerintah China juga akan melakukan perbaikan pada jalur kereta yang berfungsi mengangkut batu bara pada 8 April mendatang. Perbaikan dilakukan dari Provinsi Shanxi ke wilayah timur negara tersebut. Aktivitas perbaikan ini untuk sementara diperkirakan sedikit menghambat lalu lintas pengangkutan batu bara.
Perbaikan dilakukan menjelang musim panas di mana permintaan batu bara biasanya meningkat karena naiknya pemakaian listrik untuk pendingin. Perbaikan dan ekspektasi kenaikan permintaan ke depan membuat pembeli berusaha memenuhi kebutuhan batu bara mereka sehingga harga batu bara pun terdongkrak.
Baca Juga:
KPK Ungkap Eks Bupati Kukar Dapat US$5 per Matrik Ton dari Perusahaan Batu Bara
Beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan kawasan Eropa sudah meningkatkan pemesanan karena terganggunya pasokan dari Rusia. Pemesanan juga diperkirakan akan naik dari India.
Kementerian Batu Bara India, Rabu (23/3/2022), mengatakan permintaan batu bara di India diperkirakan akan meningkat 63% menjadi 1,5 miliar ton pada 2030. [tum]