Konsumenlistrik.com | Harga batu bara kembali menggeliat pekan ini, setelah ambles dalam pekan lalu.
Melansir data Refinitiv, harga batu bara acuan Ice Newcastle (Australia) untuk kontrak April pada perdagangan Jumat (23/3/2022) ditutup di level US$ 264,20/ton.
Baca Juga:
Ratu Batu Bara Tan Paulin Diperiksa KPK di Kasus Rita Widyasari
Meski turun 4,27% secara harian pada Jumat, dalam sepekan harga batu bara tercatat melesat lebih dari 10%, dan sejak awal tahun harganya masih di atas awan, 74% lebih tinggi dari harga penutupan hari terakhir tahun lalu.
Kenaikan ini juga mengakhiri tren penurunan harga batu bara yang sudah berlangsung dua pekan beruntun, bahkan sepanjang tanggal 10-21 Maret, harga batu bara terpangkas 40%.
Kenaikan harga batu bara mengikuti minyak mentah dunia yang juga melonjak. Kontrak Brent harganya naik 11,78% dibanding posisi penutupan pekan lalu ke level US$ 120,65/barel.
Baca Juga:
KPK Ungkap Eks Bupati Kukar Dapat US$5 per Matrik Ton dari Perusahaan Batu Bara
Sedangkan untuk minyak kontrak West Texas Intermediate (WTI) naik 8,79% ke US$ 113,90/barel pekan ini.
Rebound komoditas energi ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, termasuk makin meningkatnya eskalasi Rusia-Ukraina hingga kenaikan kasus Covid-19 di China.
Konflik Rusia-Ukraina belum mereda setelah berlangsung hampir sebulan.Terbaru, pesawat-pesawat Moskow bahkan dikabarkan menggempur kota Chernihiv, dan menghancurkan jembatan di sana, Rabu (23/3/2022) pagi waktu setempat.