KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menyampaikan apresiasi atas langkah strategis PLN Nusantara Power (PLN NP) yang konsisten menjalankan program reforestasi berkelanjutan melalui penanaman ribuan pohon di kawasan Hutan Organik Megamendung, Bogor.
Upaya ini dinilai sebagai contoh konkret bagaimana ekosistem lingkungan dapat menjadi fondasi penting bagi ketahanan energi listrik nasional yang berkelanjutan.
Baca Juga:
BK Berperan Strategis sebagai Mitra Polri Dalam Membentuk Karakter dan Mental Generasi Muda di tengah Tantangan Era Digital
Menurut ALPERKLINAS, rehabilitasi lahan kritis dan pemulihan ekosistem bukan hanya agenda lingkungan, tetapi juga bagian dari perlindungan hak konsumen listrik.
Lingkungan yang terjaga akan meminimalkan risiko bencana seperti longsor dan banjir yang kerap berdampak langsung pada infrastruktur kelistrikan dan kualitas layanan listrik kepada masyarakat.
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa program reforestasi yang dilakukan PLN Nusantara Power mencerminkan paradigma baru sektor energi, yakni energi yang dibangun selaras dengan alam.
Baca Juga:
Jaga Keandalan Sistem, PLN Garut dan ULP Leles Bersinergi Bersihkan Jalur Tegangan Menengah
“Ketahanan listrik tidak hanya ditentukan oleh kapasitas pembangkit, tetapi juga oleh kesehatan ekosistem di sekitarnya. Hutan yang pulih adalah ‘baterai alami’ yang menjaga stabilitas tanah, air, dan iklim mikro,” ujar Tohom, Senin (15/12/2025).
Ia menilai, langkah penanaman pohon secara berkelanjutan sejak 2020 hingga mampu menyerap ratusan ton CO₂ merupakan investasi jangka panjang yang visioner.
“Ini bukan sekadar menanam pohon, tetapi membangun ekosistem energi. Ketika lingkungan terjaga, risiko gangguan sistem kelistrikan akibat bencana alam dapat ditekan, dan pada akhirnya konsumenlah yang paling diuntungkan,” lanjutnya.
Tohom juga menyoroti penerapan sistem agroforestri dalam program tersebut sebagai pendekatan cerdas yang menyeimbangkan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat lokal dan institusi pendidikan adalah kunci keberlanjutan.
“Model seperti ini menciptakan kesadaran kolektif bahwa listrik murah dan andal harus dibarengi dengan tanggung jawab ekologis. Inilah wajah transisi energi yang berkeadilan,” tegasnya.
ALPERKLINAS mendorong agar inisiatif serupa direplikasi di berbagai wilayah operasional pembangkit listrik lainnya.
“Kami berharap langkah PLN Nusantara Power menjadi standar baru BUMN energi, bahwa menjaga hutan dan ekosistem adalah bagian tak terpisahkan dari melindungi konsumen listrik dan masa depan energi nasional,” pungkas Tohom.
Sebelumnya, PLN Nusantara Power bekerja sama dengan Yayasan Hutan Organik melaksanakan penanaman 3.000 pohon di Hutan Organik Megamendung, Bogor, sebagai bagian dari program “Membangun Kembali Hutan Hujan Tropis Jawa Barat”.
Program yang berjalan sejak 2020 ini telah menanam total 12.000 pohon di area seluas 5 hektare dan mampu menyerap karbon hingga 760,38 ton CO₂.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyatakan program ini menjadi agenda rutin perusahaan untuk mencegah erosi, longsor, dan banjir melalui restorasi vegetasi serta pelibatan aktif masyarakat lokal.
[Redaktur: Mega Puspita]