Awalnya, kerja sama dibangun dengan Philips dan Salora dalam bentuk transfer teknologi. Produk pertama yang dikeluarkan perusahaan ini adalah televisi (hitam putih) pada 1979, yang sampai sekarang masih menjadi produk utamanya.
Selain Hartono Istana Teknologi, Taufiek juga memaparkan sejumlah perusahaan yang akan meningkatkan produksi kompor listrik.
Baca Juga:
Diajang Adhyaksa Sangihe Expo 2023, PLN Beri Edukasi Kompor Listrik
Rinciannya, PT Adyawinsa Electrical and Power sebanyak 1,2 juta unit, PT Maspion Elektronik 300 ribu unit, PT Selaras Citra Nusantara Persada 300 ribu unit, Sutrado 1 juta unit dan perusahaan lainnya 1,2 juta unit.
Pemerintah sendiri tengah mempersiapkan paket kompor listrik secara gratis kepada 300 ribu rumah tangga tahun ini.
Nantinya, rumah tangga penerima paket kompor listrik ini adalah yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Paket tersebut terdiri dari satu kompor listrik, satu alat masak dan satu Miniature Circuit Breaker (MCB) atau penambah daya khusus untuk kompor listrik.
Baca Juga:
PLN Fokus Program Uji Coba Kompor Listrik
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan harga paket kompor listrik ini sekitar Rp1,8 juta, sehingga jika sasarannya 300 ribu rumah tangga, maka anggaran yang dibutuhkan tahun ini sekitar Rp540 miliar. [tum]