"Kemudian pada hari ke dua, H +1 kami melaporkan bahwa beban sudah merangkak naik, beban puncak menjadi 19.300 naik 800 Mega Watt dan beban terendahnya sudah naik ke 15.000 Mega Watt," ucap Haryanto.
Meski demikian, Haryanto memastikan kalau selama dua hari perayaan Idul Fitri kemarin, pasokan listrik untuk wilayah Jamali dalam keadaan aman.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Bahkan pihaknya tidak menemukan adanya gangguan seperti halnya gangguan transmisi ataupun gangguan teknis di beberapa gardu induk.
"Alhamdulillah dengan keahlian dengan keseriusan dengan fokus ikhlas kerja sama kolaborasi antara dispenser kami di gandul, dispenser kami di pembangkit-pembangkit termasuk di transmisi Alhamdulillah dua hari ini bisa kita lalui dengan baik," tukas dia.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) menyatakan, akan melakukan pemantauan atau menyiagakan pasokan listrik pada masa Idul Fitri hingga H+14 mendatang.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Meski begitu, Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, selama masa mudik dan hari Raya Idul Fitri ini pihaknya dapat memastikan kalau pasokan listrik dalam keadaan aman.
"Saya mendapatkan laporan selama mudik lebaran ini kondisi listrik aman, tetapi lebaran belum usai jadi kami dari PLN sudah menyatakan, kami siaga sampai H+14 nanti," kata Darmawan saat jumpa pers secara daring, Rabu (4/5/2022).
Darmawan juga memastikan kalau pihaknya akan bersiaga dalam menghadapi puncak arus balik yang diprediksi akan terjadi pada akhir pekan ini.