WahanaNews - Konsumen Listrik | PT PLN (Persero) berhasil mengundurkan tenggat operasi komersial atau commercial operation date (COD) enam proyek pembangkit swasta dengan total kapasitas 7.860 megawatt (MW) pada 2022.
Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Dadan Kusdiana mengatakan, kesepakatan antara PLN dengan pengembang listrik swasta atau independent power producer (IPP) itu berhasil menghemat pengeluaran negara hingga Rp7,01 triliun saat itu.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
“PLN telah berhasil menyepakati 6 proyek pembangkit IPP skala besar [total kapasitas 7.860 MW] sehingga bisa saving mengurangi take or pay [ToP] sebesar Rp7,01 triliun,” ujar Dadan, Minggu (15/1/2023).
Kendati demikian, PLN melaporkan beban pembelian listrik dari pembangkit swasta hingga triwulan ketiga 2022 berada di angka Rp94,22 triliun.
Beban pembelian listrik itu, kata dia, mengalami kenaikan signifikan 22,58 persen jika dibandingkan dengan pembelian listrik pada periode yang sama 2021 di posisi Rp76,86 triliun.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
“Tahun 2022, biaya pembelian tenaga listrik di dalamnya sudah memasukkan unsur ToP untuk IPP sebesar Rp19,7 triliun,” tutur Dadan.
Di sisi lain, pertumbuhan pembelian tenaga listrik itu tidak ikut diimbangi dengan penjualan listrik yang relatif bergerak moderat pada periode yang sama.
PLN mencatat, penjualan listrik sebesar Rp231,04 triliun sepanjang Januari hingga September 2022 atau hanya naik 8,57 persen jika dibandingkan dengan pencatatan pada periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp212,8 triliun.