Konsumenlistrik.com | Mengawali usaha pada tahun 2000, Budi menggunakan mesin genset berbahan bakar minyak (BBM) dengan kapasitas 100 kiloWatt (kW).
Namun sejak tahun 2018, Ia mulai beralih menggunakan listrik PLN dengan daya 555.000 Volt Ampere (VA).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Keandalan listrik PT PLN (Persero) telah terbukti mampu mendongkrak produktivitas para pelaku bisnis dan industri dengan biaya operasional yang lebih efisien sehingga membuat keuntungan meningkat.
Salah satunya yaitu Budi Hartono (50), pemilik PT Agro Abadi yang bergerak di bidang usaha pengolahan beras di Kubu Raya, Kalimantan Barat.
"Dulu kita pakai genset cukup lama. Setelah menggunakan listrik PLN ternyata sangat membantu, apalagi listrik PLN lebih andal sehingga produksi beras meningkat dan biaya produksi juga jadi jauh lebih efisien," ungkap Budi.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sejak menggunakan listrik PLN, Budi merasa bisnis yang dijalaninya menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Ia tidak perlu lagi membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kadang langka, belum lagi harus mengeluarkan waktu, tenaga, serta biaya operasional mesin genset yang tinggi.
"Saat ini produksi beras di pabrik sudah mencapai 100 ton per hari. Kalau menggunakan genset biaya produksi bisa mencapai Rp 100 juta lebih per bulan, namun dengan menggunakan listrik PLN, kami hanya membayar sekitar Rp 50 juta. Jadi keuntungan kami bertambah sekitar 50 juta dari penghematan tersebut," jelas Budi.
Seiring dengan meningkatnya produktivitas pabrik mengharuskan Budi melakukan berbagai upaya efisiensi, termasuk mengubah proses produksi dengan sepenuhnya menggunakan listrik dari PLN.
"Layanan yang diberikan PLN kepada kami selama ini cukup baik dan sangat memuaskan. Untuk proses pasang baru listrik dilakukan dengan mudah, cepat dan transparan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami sudah bisa menikmati listrik dari PLN," ujar Budi.
Hal senada juga diungkap Anggun (45), pemilik pabrik pengolahan kelapa yang beralamat di Jalan Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara.
Anggun mengungkapkan, kondisi kelistrikan di Kota Pontianak saat ini sangat kondusif, sehingga seluruh proses produksi di pabrik tidak terganggu. Selain itu, menggunakan listrik PLN dapat menekan biaya produksi sehingga lebih murah.
Jika produktivitas terus meningkat, Anggun pun berencana akan menambah daya listrik yang saat ini telah dilayani PLN dengan daya 82.500 VA.
"Pasokan listrik andal, usaha kami pun semakin berkembang. Sukses buat PLN yang telah memberikan layanan terbaik kepada pelanggan," ujar Anggun.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pontianak, Syaiful Azhari Siregar, mengatakan, untuk menunjang pertumbuhan usaha khususnya para pelaku bisnis dan industri, PLN terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Salah satunya adalah dengan menghadirkan layanan yang mudah, cepat dan transparan yang didukung oleh aplikasi PLN Mobile.
"Memberikan pelayanan terbaik merupakan komitmen utama kami dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat khususnya dalam rangka mendorong pertumbuhan usaha para pelaku bisnis dan industri. Silakan para pelaku usaha fokus pada pengembangan usahanya, biar kami yang urus listriknya," pungkas Syaiful. [tum]